Oleh oleh Bali

Oleh-oleh Bali, Udeng Ikat Kepala Khas Bali dengan Aneka Motif Mulai Dari Rp 25 Ribuan

Oleh-oleh Bali Udeng, Ikat Kepala khas Bali dengan Aneka Motif Mulai Dari Rp 25 Ribuan

Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribunnewswiki
Oleh-oleh Bali Udeng, Ikat Kepala khas Bali dengan Aneka Motif Mulai Dari Rp 25 Ribuan 

 
Makna Filosofis

Parisadha Hindhu Dharama Indonesia (PHDI) Bali menetapkan udeng untuk ke pura harus berwarna putih.

Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan kesan kejernihan dan kedamaian pikiran.

Jenis Udeng yang dipakai ketika berkabung adalah udeng berwarna hitam,

sedangkan untuk kegiatan sosial lainnya berwarna batik atau selain hitam dan putih.

Selanjutnya, Udeng memiliki simbol sebagai “ngiket maneh” atau memusatkan pikiran yang merupakan sumber penggerak panca indera.
Setiap lekukan udeng juga memiliki makna tersendiri.

Arti dari Lekuk di bagian kanan yang lebih tinggi dari lekuk di kiri berarti seseorang hendaknya lebih banyak melakukan hal yang baik (dharma) daripada berbuat buruk (adharma).

Kemudian, Ikatan di tengah-tengah kening bermakna sebagai pemusatan pikiran.

Sementara, ujung ke atas melambangkan pemikiran lurus ke atas untuk memuja Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagai kelengkapan busana adat dan sembahyang, udeng memiliki simbol Ketuhanan orang Bali yang menyatukan Tri Murti dalam simpul “nunggal”.

Pada sisi tersebut, tarikan kain juga memiliki makna.

Tarikan ujung kain kanan melambangkan Wisnu, tarikan ujung kain kiri melambangkan Brahma, sementara ujung kain di atas yang ditarik ke bawah melambangkan Siwa.

Maknanya, orang Hindu Bali mempertuhankan Tri Murti sebagai satu kesatuan yang utuh dalam perlambang udeng yang digunakan.

Dengan memakai udeng, secara garis besar bisa disebutkan bahwa hendaknya penganut Hindu Bali selalu berbuat baik sehingga nantinya dapat bersatu dengan-Nya atau moksa.
(*)

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved