Berita Gianyar
Ultah Yayasan Tangan Tangan Semesta Gianyar, Berjalan di Atas Api Wujud Tak Ada Hal Mustahil
Yayasan Tangan Tangan Semesta menggelar ulang tahun, kegiatannya adalah berjalan di atas api, yang diikuti oleh atlet taekwondo
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Yayasan Tangan Tangan Semesta di Lingkungan Tedung, Kelurahan Abianbase, Gianyar, Bali, menggelar ulang tahun (ultah) ke VI dan ultah V Taekwondo Club, Minggu 4 September 2022.
Salah satu kegiatannya adalah berjalan di atas api, yang diikuti oleh atlet taekwondo.
Berjalan di atas api ini adalah sebagai pengejawantahan bahwa tak ada hal yang mustahil di dunia ini.
Sebelum berjalan di atas api, para peserta ini terlebih dahulu mengikuti hipnoterapi, yang dipandu oleh Surya Negara, CHt, CI.
Baca juga: Kontingen Bali Kumpulkan 12 Emas di PON XX Papua 2021, Taekwondo Cetak Sejarah Rebut Emas
Pria yang biasanya disapa Coach Surya itu, merupakan Ketua Yayasan Tangan Tangan Semesta yang menemukan teknik penggabungan antara Hipnosis- Hipnoterapi dan Life Coaching dalam kerangka kerja yang terstruktur dan sistematis.
Pengalamannya selama 10 tahun terakhir sebagai CEO dari sebuah Lembaga Training Centre yang bergerak di bidang hospitality, di mana beliau juga bertugas sebagai Assesor Competency.
Berbagai sertifikasi telah diterima oleh Coach Surya.
Salah satunya Fire Walking & Breakthrough Instructor, sebuah sertifikasi dari Tung Desem Waringin Resources sebagai instruktur profesional untuk training berjalan di atas bara api dan berbagai permainan keberanian lainnya yang di-aplikasikan di Mind Development Bali.
Coach Surya juga sudah tersertifikasi sebagai certified instructor pada bidang hypnosis, sehingga kompeten untuk mencetak para hypnotis, hypnotherapies dan master hypnosis.
Terkait berjalan di atas api yang digelar dalam acara yayasan ini, Coach Surya yang juga dipercaya sebagai Ketua Pengkab Taekwondo Indonesia itu menjelaskan, pihaknya ingin memberikan pemahaman pada generasi muda bahwa tidak ada hal yang mustahil dilakukan.
"Api itu hanyalah alat, semuanya mungkin taklukan. Yang penting tahu caranya dan tahu teknik," ujarnya.
Lalu, apakah setelah bisa berjalan di atas api hari ini, di hari esok anak-anak tersebut masih bisa melakukan?
Terkait hal ini, Coach Surya mengatakan hal tersebut tergantung situasi.
"Otak selalu menampung hal yang masuk akal. Jalan di atas api berfungsi gak besok atau usai acara ini? Kalau dalam situasi yang sama, pasti bisa. Intinya, berjalan di atas api ini adalah sebagai suatu mindset bahwa semua hal mungkin untuk dilakukan," ujarnya.
Ketua Taekwondo Yayasan Tangan Tangan Semesta, I Gusti Ngurah Juliarta mengatakan, jumlah anak-anak yang terdaftar mengikuti olahraga beladiri di sini sebanyak 40 orang.