Berita Bali
Cegah Jangan Sampai Resesi, Respon Hipmi dan Pengusaha Bali Soal Harga BBM Naik
Kenaikan harga BBM, kenaikan harga BBM membuat harga barang dan jasa terkena imbas
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Arief mengatakan, bagi mereka, kenaikan harga solar lebih berat dibandingkan kenaikan harga Pertalite.
Walaupun jumlah kenaikan Pertalite lebih besar daripada solar, namun kuota pada tangki bahan bakar Pertalite tidak terlalu besar.
Tangki Pertalite diperkirakan yang paling besar berada di angka 30-40 liter.
Berbeda dengan solar yang digunakan pada bus memiliki kuota tangki bahan bakar 320 liter atau 8 kali lebih banyak dari Pertalite.
Bahkan tangki bahan bakar untuk salah satu bus yang dimiliki oleh MTrans ada yang mencapai 400 liter.
Arief menjelaskan, jumlah armada yang mereka miliki 25 unit.
16 unit merupakan bus besar, 4 unit bus medium, dan 5 unit armada kecil.
Dari 25 unit kendaraan tersebut, hanya 3 unit kendaraan kecil yang menggunakan Pertalite, sementara sisanya menggunakan solar.
Melihat kondisi ini, Arief mewakili pihak MTrans pun telah melakukan penyesuaian harga tiket.
Ia menuturkan kondisi saat ini membuat mereka tidak bisa bertahan dengan harga tiket yang lama.
Walaupun demikian, penyesuaian ini tidak dilakukan secara terburu-buru, namun tetap akan segera diterapkan.
Pihak MTrans telah memperhitungkan penyusutan ongkos ditambah dengan bahan bakar untuk setiap perjalanannya.
“Contohnya, Denpasar-Malang dengan bus executive naik Rp 35 ribu dari harga awal Rp 230.000 menjadi Rp 265.000. Kemudian bus Sultan Denpasar-Malang-Batu-Kediri naik dari harga awal Rp 325.000 menjadi Rp 390.000,” kata Arief.
Sebelum 5 September 2022, harga tiket yang diterapkan masih dalam tarif normal, baik on the spot maupun online.
Arief menuturkan saat itu antusias masyarakat yang membeli tiket masih cukup tinggi.