Berita Bangli
Beredar Video Pasien Gangguan Jiwa Dobrak Pintu, Basudewa Tak Pungkiri Itu Berlokasi di RSJP Bali
Sebuah video viral di sosial media. Video tersebut memperlihatkan seorang pria mendobrak pintu teralis besi lalu pergi meninggalkan ruangan
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sebuah video viral di sosial media. Video tersebut memperlihatkan seorang pria mendobrak pintu teralis besi lalu pergi meninggalkan ruangan pada hari Sabtu 10 September 2022 lalu.
Pada video terdapat caption jika sosok dalam video tersebut adalah Putu Trisna Wibawa, yang sempat viral karena ngamuk di jalan raya beberapa waktu lalu.
Dalam caption video juga disebutkan jika pria yang saat ini ditahan di RSJ Bangli melakukan aksi pengerusakan kamar yang ditempati.
Tendangan keras yang dia layangkan membuat teralis pintu besi RSJ Bangli terbuka.
Baca juga: Tarif AKDP Bangli Akan Dinaikkan 35 hingga 40 Persen
Serta disebutkan jika pria dalam video itu kabur karena tidak adanya penjagaan petugas. Postingan tersebut sontak mengundang reaksi warganet.
Salah satunya bahkan menyebut jika ia kabur menuju Garut.
Dikonfirmasi ihwal video tersebut, Direktur RSJ Bali, dr. Dewa Gede Basudewa membenarkan jika video itu lokasinya di RSJ Bali.
Tepatnya berada di ruang intensif. Rekaman video tersebut diambil pada tanggal 10 September 2022.
"Pasien yang kita rawat di ruang intensif, merupakan pasien-pasien yang agresif, masih berperilaku gelisah, termasuk juga pasien yang baru datang," jelasnya Jumat 16 September 2022.
Peristiwa ini terjadi saat pergantian shift pukul 13.00 wita. Pasien memang mendobrak pintu teralis, namun tidak ada kerusakan. Sebab pintu itu tidak bersifat permanen.
Di sisi lain pihaknya tidak bisa menyebut siapa pasien yang mendobrak pintu teralis. Sebab dalam ruangan isolasi total terdapat sembilan pasien dan semua masih dalam kondisi pengawasan.
Di samping juga pihaknya harus menjaga identitas pasien.
"Yang pasti, terhadap kejadian itu pasien dan tim dokter serta perawat tidak mengalami cedera. Pasien bisa ditenangkan lagi. Jadi tidak benar jika dikatakan kabur. Terlebih sampai ke Garut," ucapnya.
Baca juga: Cabai-cabai di Bangli Bukan Terserang Hama, Ini Kata Kadistan Bali
Dikatakan pula, sejatinya rekaman CCTV ini sengaja dibagikan secara internal pada tim dokter dan perawat saat pergantian shift.
Tujuannya untuk memastikan grup jaga berikutnya bisa bekerja lebih aman dan lebih baik.