Berita Klungkung

Warga Kusamba Klungkung Termenung, Dapur Ludes Terbakar Saat Rebus Ikan Tongkol

Wayan Mara (55), warga di Banjar Pancingan, Desa Kusamba, Klungkung termenung sesaat, ketika menyaksikan bangunan dapur miliknya ludes terbakar

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Petugas pemadam kebakaran saat berusaha memadamkan api yang membakar sebuah bangunan dapur di Banjar Pancingan, Desa Kusamba, Klungkung, Senin (19/9/2022). 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Wayan Mara (55), warga di Banjar Pancingan, Desa Kusamba, Klungkung termenung sesaat, ketika menyaksikan bangunan dapur miliknya ludes terbakar, Senin 19 September 2022 sore.

Dapur yang juga menjadi tempat usaha rebus ikan tongkol itu, rata dengan tanah karena dilalap si jago merah.


Sore itu asap pekat tampak mengepul dari sebuah gang padat pemukiman di Banjar Pancingan, Desa Kusamba, Klungkung, Senin (19/9/2022) sekitar pukul 15.30 Wita. 


Beberapa warga yang kebetulan lewat di Jalan Raya Kusamba, menghentikan laju kendaraamnya.

Perhatian mereka tertuju pada warga yang berlari menuju sumber dari asap tersebut. 

Baca juga: Kejari Klungkung Tangani 4 Kasus Dugaan Korupsi, 2 Sudah Penyidikan, 2 Kasus Dalam Penyelidikan


"Dapur kebakaran. Api sudah besar sekali," ujar seorang warga.


Beberapa orang dewasa sibuk mengambil air di sungai, untuk ikut berusaha memadamkan api.

Mereka khawatir api merembet ke bangunan lainnya, karena wilayah itu pemukiman yang padat. Apalagi di dalam dapur banyak kayu bakar, yang membuat api berkobar dengan cepat.


Sementara anak-anak tidak mau ketinggalan ikut memenuhi gang untuk melihat kejadian tersebut.

Mereka penasaran ingin menyaksikan aksi petugas pemadam kebakaran Klungkung, yang setibanya di lokasi langsung berusaha memadamkan api.

Baca juga: Biaya Listrik Bertambah Rp150 Juta Per Bulan, Dirut PDAM Klungkung: Operasional Kami Membengkak


Sementara Wayan Mara, berdiri di sisi utara bangunan menyaksikan petugas pemadam kebakaran, dibantu polisi dan TNI berupaya memadamkan api.

Ia sesaat tampak termenung, melihat dapurnya sudah ludes terbakar. Dapur itu baginya tidak sebatas lokasi untuk memasak, tapi juga untuk mencari penghidupan.


"Di dapur itu biasanya saya mindangin (rebus ikan tongkol),"ujar Wayan Mara.


Ia menceritakan, sekitar pukul 15.00 Wita ia melakukan aktivitas seperti biasanya, yakni merebus ikan tongkol dengan tungku dan kayu bakar.

Ikan hasil rebusannya itu, biasanya ia jual ke Pasar Tegak, Klungkung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved