Liga Italia
Alarm Bahaya Inzaghi di Inter Milan, Bos I Nerazzurri Ini Sampai Telepon Singgung Performa Jeblok
Inter Milan tampil kurang greget alias melempem di awal musim kompetisi Serie A 2022/2023.
TRIBUN-BALI.COM – Inter Milan tampil kurang greget alias melempem di awal musim kompetisi Serie A 2022/2023.
Di bawah komando Simone Inzaghi, Inter Milan di klasemen Liga Italia 2022/2023 justru terlempar dari posisi lima besar yakni berada di urutan ketujuh sementara dengan mengumpulkan 12 poin.
Tercatat, Inter Milan sudah menuai tiga kali kekalahan dan sudah kebobolan sebanyak 11 kali dari tujuh kali penampilannya di Serie A 2022/2023.
Baca juga: Ancaman Krisis Striker & AC Milan Bakal Menyesal Usai Mengabaikan Andrea Belotti di Bursa Transfer

Baca juga: Kabar Soal Stadion Baru AC Milan dan Inter Milan, Diprediksi Bakal Genjot Pendapatan Kedua Klub
Baca juga: Hot Inter Milan: Lautaro Martinez Bantah Soal Rumor Istrinya Berselingkuh dengan Romelu Lukaku
Tersisihnya Inter Milan dari perburuan gelar Scudetto Serie A memantik kegeraman bos I Nerazzurri.
Adalah Beppe Marotta, CEO Inter Milan, bahkan dikabarkan sampai menghubungi Simone Inzaghi melalui sambungan telepon.
Pembicaraan orang berpengaruh Inter Milan dengan Simone Inzaghi ini tak lain menyinggung soal kondisi I Nerazzurri yang saat ini tengah tertatih-tatih di Serie A.
Suka tidak suka, Simone Inzaghi harus segera mengubah Inter Milan untuk bisa lebih top lagi pasca-jeda internasional demi mengamankan posisinya di kursi kepelatihan I Nerazzurri.
Melempemnya performa Inter Milan di Serie A tidak lepas dari pakem yang kerap ia gunakan ketika pertandingan.
Pasalnya, gaya Simone Inzaghi yang dikenal sebagai pelatih idealis berkelindan dengan taktik dan skema yang ia terapkan ke Inter Milan.
Baca juga: Hasil, Top Skor dan Klasemen Liga Italia 2022 Pekan 6: AC Milan ke-3, Inter Terdepak dari 5 Besar
Kepala Batu Simone Inzaghi
Di seluruh pertandingan Nerazzurri musim ini ia selalu bermain dengan skema 3-5-2.
Tak pernah ada kontra strategi yang ia lakukan dengan bermain memakai empat bek ataupun menggunakan 3 striker di depan.
Lawan pun mulai mampu membaca permainan dan titik lemah Inter Milan, permainan kolektif yang diusungnya diakali lawan dengan bermain lebih menekan di area tengah.
Dilansir FBref, di sembilan pertandingan Inter Milan terakhir, mereka hanya mampu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 57.14 persen .
Jauh turun dibanding pertandingan yang sudah dijalani I Nerazzurri dalam partai-partai sebelumnya.

Baca juga: Kabar Kurang Sedap I Nerazzurri, Tekanan ke Suning Group untuk Menjual Inter Milan Menguat