Berita Bali
KASUS Penipuan Pada 350 Calon PMI Bali, Ada yang Sudah Bayar Sampai Rp 30 Juta Lebih
Yakni di SPA dengan membayar biaya adiministasi sebesar Rp 22 juta, lalu ada sektor perkebunan yang membayar biaya adiministrasi sebanyak Rp 30 juta.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasca mendapatkan perhatian khusus, Polda Bali meminta pada seluruh korban yang diduga mengalami penipuan oleh PT Mag Diamond dan PT Lautan Hati Indonesia, agar segera melapor ke Polda Bali.
Korban penipuan dari PT Mag Diamond ini, diduga adalah calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang jumlahnya 350 orang.
PT ini diduga bergerak di bidang penyeleksian, dan penempatan tenaga kerja migran Indonesia khusus ke Jepang.
Baca juga: ADA Dugaan WNA Ikut Andil, Dalam Penipuan 350 Calon PMI Bali, Kemenaker Periksa PT Terkait
Baca juga: Ketut CPMI Diduga Ditipu PT. MAG, Sudah Serahkan 25 Juta, Tak Kunjung Berangkat Kerja ke Luar Negeri

Ketika ditemui di Disnaker Provinsi Bali, AKP Si Ketut Arya Pinatih, Selaku Panit II Sudib IV Ditreskrimsus Polda Bali, mengatakan selaku tim Satgas PMI pihaknya diundang terkait permasalahan calon PMI yang tidak diberangkatkan ke luar negeri.
“Tindak lanjutnya, kami akan tetap melakukan penyelidikan dan sampai kasus ini tuntas.
Saran kami bagi korban yang belum lapor, segera melaporkan supaya peristiwanya terang.
Total 13 orang yang sudah melapor di Krimsus Polda Bali,” jelasnya pada, Jumat 23 September 2022.
Pihaknya pun sudah melakukan lidik di lapangan, dengan mendatangi perusahaan tersebut.
Namun hasilnya perusahaan itu sudah tutup semua.

Yakni pada kantor utama yang bertempat di Jalan Mertanadi, Badung.
Kantor Cabang di Kampus Stikom Lantai III.
Serta di The Ha Residen Bali Jalan Pararaton Utama III Kuta.
“Ada beberapa informasi di Jimbaran dan Pemogan, tapi ketika kami melakukan penyelidikan sudah tutup.
Laporan korban sudah kami tindak lanjuti, dan periksa sesuai dengan apa yang dilaporkan.
Ada yang bayar 3 kriteria Rp 22 juta (bidang SPA), Rp 30 (perkebunan), Rp 30-35 (perhotelan),” imbuhnya.
Sementara itu laporan pertama, telah diterima pada tanggal 1 September 2022.
Pelapor 1 atas nama I Gede Resmiyasa, yang kedua pelapor atas nama Ni Luh Meni Adiyasih.

Semua dari pihak PT ini tidak dapat dimintai keterangan karena PT tersebut sudah tutup.
Namun Polda Bali juga sudah memanggil, mantan-mantan karyawan mereka yang pernah bekerja di sana, yang akan menjadi referensi untuk membuat lebih terang kasus ini.
“Dari PT ini sudah diperiksa 5 orang namun kejelasannya semua, yang memberikan keterangan tadi PT ini mulai beroperasi sejak bulan Januari 2020.
Dia rencana memberangkatkan para calon PMI yang pertama pada Agustus 2021, namun tidak berangkat karena PPKM total,” tandasnya.
Setelah itu pada bulan Agustus kemarin, para calon PMI ini rencananya akan diberangkatkan namun tidak jadi lagi.
Korban penipuan ini bervariasi, terdapat bidang-bidang yang ditempatkan di luar negeri khususnya Jepang.
Yakni di SPA dengan membayar biaya adiministasi sebesar Rp 22 juta, lalu ada sektor perkebunan yang membayar biaya adiministrasi sebanyak Rp 30 juta, dan terakhir sektor perhotelan membayar Rp 35 juta.
“Itu sudah dibayar melalui rekening PT dan melalui orang asing Gina Aguilo Crush. Sudah beberapa tempat kita tindaklanjuti,” imbuhnya.
Ni Luh Djelantik yang ikut mengawal kasus ini, mengatakan sebanyak 13 laporan ini sudah masuk.
Dan sisanya nanti akan masuk lagi sebanyak 365 laporan.
Dan nantinya dokumen pelaporan, akan diserahkan satu persatu.
Seperti dokumen penunjang, invoice pembayaran yang secara kolektif akan dilaporkan.
“Dan prosesnya kita serahkan ke Polda Bali, jadi nanti bisa ditindak lanjuti di Polda Bali.
Nah data-data ini akan berbeda antar calon PMI karena berbeda sektor, intinya kita fokus pada pelaporan,” kata, Ni Luh Djelantik.
Sementara itu, Sensei Bobi, yang juga sebagai koordinator Sakura Bali mengatakan dari awal sudah mencurigai tindak tanduk dari PT Mag Diamond ini.
Hingga akhirnya kecurigaannya tersebut, menurutnya benar yakni banyak calon PMI yang tertipu.
“Kemudian terbesit niat saya membentuk satu tim, dengan tujuan mencari seorang tokoh kita sama-sama berjuang saat ini.
Karena yang dilaporkan PT.
Nantinya pelaporan akan kembali dilakukan koordinasi dengan Sakura Bali apakah nanti yang akan dilaporkan personalnya,” sebut Bobi. (*)