Berita Badung

Perumda Pasar Badung Berharap Pasar Beringkit Bisa Jadi Satu-satunya Pintu Keluar Masuknya Sapi Bali

Perumda Pasar Badung Berharap Pasar Beringkit Bisa Jadi Satu-satunya Pintu Keluar Masuknya Sapi Bali

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/Agus Aryanta
Suasana Pasar Beringkit tampak sepi pada Senin 26 September 2022 

 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Hitungan hari pasar hewan Beringkit akan segera dibuka kembali lantaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bali sudah terkendali.

Perusahaan Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana (MGS) pun tidak begitu melakukan persiapan untuk membuka pasar hewan terbesar di Bali tersebut.

Dari pantauan di lokasi pasar hewan Beringkit masih terlihat sepi.

Hanya terdapat kandang-kandang sapi dan timbangan elektrik yang berada di pasar tersebut.

Namun untuk pasar Umum Beringkit masih terlihat aktivitas, mengingat transaksi diluar hewan sapi masih tetap berjalan seperti biasa. T

ermasuk juga kini terdapat pasar sengol yang dibuka di halaman pasar.

Direktur Utama Perumda Pasar MGS I Made Sukantra mengatakan persiapan pembukaan pasar beringkit tidak begitu dilakukan.

Mengingat hanya menunggu waktu untuk pembukaan pasar hewan dengan transaksi sapi tersebut.

Kendati demikan pihaknya berharap, pasar hewan beringkit menjadi satu-satunya pasar yang menjadi pintu keluar masuknya sapi Bali. Hal iti dilakukan untuk mempermudah pemeriksaan yang dilakukan.

"Setelah di buka, kita harap pasar Beringkitlah yang menjadi pintu keluar masuknya sapi di Bali. Sehingga dinas terkait juga bisa melakukan pengecekan kesehatan," jelasnya Senin 26 September 2022.

Diakui, pasar hewan beringkir merupakan pasar hewan yang melakukan transaksi sapi antar daerah atau kabupaten yang ada di Bali. Namun tidak menutup kemungkinan ada beberapa tempat yang mempunyai timbangan sapi.

"Ada beberapa tempat yang memiliki timbangan sapi. Jadi kami tidak ingin itu juga menjual sapinya keluar, yang susah untuk di kontrol," jelasnya sembari mengatakan kalau tidak salah di Karangasem ada timbangan juga namun saya lupa pastinya.

Lebih lanjut dirinya mengaku, jika transaksi sapi dilakukan satu pintu, dinas petanian Provinsi Bali dan Kabuoaten Badung bisa menerjunkan tim kesehatan untuk memeriksa sapi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kasus PMK muncul di Bali.

"Jadi nanti pasti ada kendaraan dari luar yang akan mengangkut sapi untuk dikirim ke luar. Itu juga perlu dibersihkan agar tidak terkontaminasi virus," tegasnya.

Pihaknya berharap, dengan dibukanya pasar hewan beringkit, para peternak sapi bisa menjual lagi sapinya di pasar Beringkit. Hal itu lun tentu bisa mengembalikan pendapatan perumda.

Kendati demikian pihaknya belum berani memastikan kapan pasar hewan beringkit akan buka. Pasalnya pihak perumda akan melakukan rapat koordinasi dengan satgas PMK Badung.

"Paling lambat kita buka minggu depan. Mengingat pasae hewan kita buka pada hari Rabu dan Minggu," imbuhnya.

Untuk diketahui, para peternak sapi di Bali kini bisa bernafas lega. Pasalnya pasar hewan akan segera di buka salah satunya pasar hewan Beringkit.

Pembukaan pasar hewan tersebut, pun setelah keluarnya surat Nomor 105/SatgasPMK/IX/2022 tentang Pembukaan Kembali Pasar Hewan, Minggu, 25 September 2022.

Surat yang dikeluarkan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra selaku Ketua Satgas Penanganan PMK Provinsi Bali pun pada intinya memperbolehkan pembukaan kembali pasar hewan.

Direktur Utama Perumda Pasar Mangu Giri Sedana (MGS) I Made Sukantra yang dikonfirmasi Minggu 25 September 2022 mengakui sudah menerima surat resmi terkait pembukaan pasar hewan tersebut. Hanya saja pembukaan itu, kembali dilimpahkan ke daerah masing- masing.

"Kita sudah menerima informasi itu tadi. Bahkan saya sendiri sudah melaporkan ke Satgas PMK Badung dalam hal ini Bapak Sekda," jelasnya. (*)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved