Berita Klungkung

Balita Meninggal Suspect DBD di Klungkung, Petugas Temukan ini di Lokasi Tinggal

Seorang balita berusia 1 tahun asal Lingkungan Pekandelan, Kelurahan Semarapura Klod, Klungkung dilaporkan meninggal dunia karena suspect DBD

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Marianus Seran
Tribun Bali
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni.   

 

TRIBUNBALI.COM, SEMARAPURA- Seorang balita berusia 1 tahun asal Lingkungan Pekandelan, Kelurahan Semarapura Klod, Klungkung dilaporkan meninggal dunia karena suspect DBD (Demam Berdarah Dangue).

Petugas Dinas kesehatan telah melakukan pengecekan ke lingkungan tempat balita tersebut tinggal, dan petugas banyak menemukan jentik nyamuk.


Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni menjelaskan, balita berusia 1 tahun tersebut sudah demam sejak Rabu (28/9/2022) lalu.

Sudah sempat berobat ke UGD RSUD Klungkung, dan demamnya menurun setelah diberikan obat sehingga dipulangkan. 

Baca juga: Kuliner Bali, Warung Seafood Intan Sari Cafe di Pantai Jimbaran, Makan Enak Ditemani View Sunset


Lalu menjelang Kamis (29/9/2022) dini hari, balita itu kembali demam dan diputuskan untuk rapat inap.


" Pada Minggu (2/10/2022), kondisi pasien melemah, sehingga harus kami rawat di ruang ICU," ujar Ni Made Adi Swapatni.


Karena kondisi pasien yang menurun, rencananya pasien tersebut dirujuk ke RS Prof Ngurah Denpasar.

Namun karena keterbatasan ruang PICU, rujukan belum bisa dilakukan.


Setelah mendapatkan penanganan intensif selama beberapa hari di RSUD Klungkung, balita tersebut meninggal dunia, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Oleh-oleh Bali, Macam Pie Susu dengan Aneka Rasa dan Harga Terjangkau di Krisna Oleh-Oleh


"Dinas Kesehatan sudah melakukan pelacakan ke lingkungan rumah pasien tersebut tinggal.

Dari hasil pelacakan, di sekitar lingkungan rumah pasien tersebut ditemukan ada seorang warga yang demam dan sudah berobat. Sedangkan di lingkungan sekitar rumahnya juga banyak ditemukan jentik nyamuk," ujar Adi Swapatni.


Dengan kejadian ini, dr Made Swapatni mengimbau masyarakat untuk selalu melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di sekitar lingkungannya. Apalagi saat ini masih musim hujan. 


"Besok kami lakukan foging juga ke lingkungan di sekitar tempat tinggal pasien tersebut," jelas Adi Swapatni.


Sementara berdasarkan data di Dinas Kesehatan Klungkung, sejak Januari hingga Oktober ini sudah terdata 302 warga di Klungkung terjangkit DBD.

Sebelum balita tersebut, pada bulan Juli lalu seorang warga di Klungkung juga meninggal karena positif DBD. 


"Dari angka tersebut, lokasi kasus DBD yang dominan banyak berasal dari wilayah perkotaan atau Kecamatan Klungkung," terangnya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved