Pilpres 2024

PROFIL Ni Luh Djelantik: Pebisnis & Aktivis Bali, Cabut dari Nasdem Usai Anies Diusung Bacapres 2024

Ni Luh Djelantik resmi mengumumkan mundur dari Partai Nasdem usai Anies Baswedan Diusung jadi Bakal Calon Presiden di Pilpres 2024

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Tribunnews.com
Designer sekaligus Aktivis Bali, Ni Luh Djelantik resmi mundur dari Partai Nasdem usai Anies Baswedan diusung sebagai bakal calon Presiden 2022 dalam Pilpres 2024 mendatang. 

Ni Luh Djelantik lahir di Bangli pada tanggal 15 Juni 1975.

Baca juga: Di Hari Nasdem Umumkan Anies Baswedan Bakal Capres 2024, Ni Luh Djelantik Hengkang

Sang kakek lah yang memberikan nama Niluh Putu Ary Pertami Djelantik yang memiliki arti 'yang pertama'.

Kedua orang tua Niluh Djelantik telah bercerai saat usianya menginjak satu tahun dan dibesarkan hanya oleh sang ibu.

Ni Luh Djelantik tumbuh di keluarga yang sederhana dan tinggal bersama beberapa anggota keluarga lain seperti sepupu, paman, bibi, kakek, dan nenek di sebuah kamar kontrakan di Denpasar.

Karir Ni Luh Djelantik

Sebelum terjun ke dunia politik, Ni Luh Djelantik sempat mengenyam pendidikan di salah satu SMA di Jakarta pada tahun 1994.

Atas keinginan ibunya, Niluh Djelantik kuliah jurusan Manajemen Keuangan di Universitas Gunadarma.

Di tahun 1995, Niluh Djelantik mendapatkan pekerjaan profesional pertamanya sebagai operator telepon di sebuah perusahaan tekstil asal Swiss.

Sudah bisa berpenghasilan membuat Ni Luh Djelantik teringat hasratnya ingin memiliki sepatu yang pas di kaki.

Ni Luh Djelantik kerjasama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dalam rangka mengadvokasi para korban dugaan penipuan PMI (Pekerja Migran Indonesia)

Hal tersebut disampaikan Ni Luh Djelantik saat ditemui Tribun Bali di Bali Dynasty Resort, Kuta pada Selasa 27 September 2022.

Saat ini, Ni Luh Djelantik dan LBH tengah melakukan pemberkasan dari 350 korban tersebut.

Seperti misalnya mengumpulkan KTP, dan bukti-bukti lainnya.
Ni Luh Djelantik kerjasama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dalam rangka mengadvokasi para korban dugaan penipuan PMI (Pekerja Migran Indonesia) Hal tersebut disampaikan Ni Luh Djelantik saat ditemui Tribun Bali di Bali Dynasty Resort, Kuta pada Selasa 27 September 2022. Saat ini, Ni Luh Djelantik dan LBH tengah melakukan pemberkasan dari 350 korban tersebut. Seperti misalnya mengumpulkan KTP, dan bukti-bukti lainnya. (Tribun Bali/ Ida Bagus Putu Mahendra)

Akhir tahun 2001, Ni Luh Djelantik kembali ke Bali dan mendapatkan pekerjaan di perusahaan fesyen Paul Ropp milik pengusaha Amerika Serikat.

Saat itu Niluh Djelantik dipercaya memegang kendali sebagai Direktur Marketing dan membuat Paul Ropp berkembang pesat.

Di tahun 2002, penjualan naik hingga 330 persen, butik pun bertambah hingga 10 lokasi.

Namun di tahun 2003 Niluh Djelantik meninggalkan pekerjaannya sebagai marketing karena dalam rangka ekspansi perusahaan.

Singkat cerita, setelah meninggalkan pekerjaan dan kembali ke Bali, ia pun memberanikan diri untuk melahirkan produk sepatu bernama 'NILOU' di kawasan Kerobokan.

Saat itu Ni Luh Djelantik bermodalkan uang sebesar Rp 33 juta.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved