Berita Bangli
KISAH Korban Selamat Jalan Putus di Bangli: Ucapan Anak Semangati Pageh Lakukan Penyelamatan
Korban selamat dalam peristiwa jalan jebol di jalur Bangli-Karangasem di sebelah barat SPBU Sidembunut, masih menjalani perawatan di RSU Bangli.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
KISAH Korban Selamat Jalan Putus di Bangli: Ucapan Anak Semangati Pageh Lakukan Penyelamatan
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Korban selamat dalam peristiwa jalan jebol di jalur Bangli-Karangasem di sebelah barat SPBU Sidembunut, masih menjalani perawatan di RSU Bangli. Dari tiga korban, hanya dua korban yang masih dirawat.
Tiga korban yang selamat merupakan satu keluarga asal Banjar Kedui, Desa/Kecamatan Tembuku, Bangli. Mereka adalah Ketut Pageh (34), Ni Nyoman Lestari (30), dan Kadek Wahyu Putra (5).
Dari ketiganya, hanya Kadek Wahyu Putra yang sudah pulang dari rumah sakit.
Ditemui di ruang Nusa Indah RSU Bangli, tampak kondisi Ketut Pageh dan istrinya sudah lebih baik dari sehari sebelumnya.
Ketut Pageh juga mengucapkan banyak terima kasih kepada tim penyelamat yang sudah merespon cepat saat dirinya berteriak-teriak minta tolong dari lubang di bawah jalan yang jebol sedalam 10 meter.
"Meskipun saya tidak tahu dan tidak kenal, saya mengucapkan banyak terima kasih karena sudah menolong saya," ujar Pageh pada Minggu 9 Oktober 2022.
Kendati kondisinya saat ini lebih baik, Pageh mengaku masih ada rasa sakit. Ia juga mengatakan masih trauma pasca kejadian.
Baca juga: Talang Air Hancur, Puluhan Hektare Subak Terancam Tidak Dapat Air di Bangli
"Masalah traumanya luar biasa. Kadang baru memejamkan mata, pikirannya langsung ke sana (kejadian saat mobilnya jatuh)," ucap dia.
Pageh juga mengungkapkan, pasca jatuh di kedalaman 10 meter, dia sempat kehilangan semangat. Namun ucapan anaknya, yakni Kadek Wahyu Putra, menjadi pemicu semangatnya untuk kembali bangkit, dan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan diri dan keluarganya.
"Anak saya saat itu sempat berkata 'Wahyu sekarang di sini mati pak ya?', itu kata anak saya. Makanya, bangkit semangat saya untuk menyelamatkan anak dan istri. Makanya, saya dobrak-dobrak kaca depan mobil. Semua tangan saya luka. Tapi bersyukur Ida Sang Hyang Widi membantu, dan memberikan jalan untuk kami bisa naik ke atas," ucap Pageh penuh syukur.
Sementara Ni Nyoman Lestari mengatakan, bahwa saat itu dirinya terbantu pencahayaan dari mobil Terios yang sudah lebih dulu jatuh di lokasi. Lampu mobil tersebut masih dalam keadaan menyala.
Dari bantuan lampu itu, Lestari berjalan mencari posisi yang aman bersama anaknya, hingga di perbatasan senderan badan jalan.
Lestari mengaku sejatinya pada saat itu ia sudah lemas. Namun setelah mendengar sirine mobil polisi, ia berusaha menguatkan dirinya untuk berteriak meminta tolong.
"Saya sangat berterima kasih karena sudah diselamatkan," ucapnya.
Di sisi lain, Wakil Direkrut Pelayanan RSU Bangli, dr. I Made Naris Pujawan mengatakan terkait musibah jalan jebol di Sidembunut, pihaknya menerima enam korban. Tiga di antaranya selamat, dan tiga korban lainnya meninggal dunia.