Berita Bangli

Masyarakat Keluhkan Sampah di Wilayah Cempaga, Sudah Tiga Hari Tak Diangkut

Masyarakat di Jalur Cendrawasih atau perbatasan Kelurahan Kawan dan Cempaga, Bangli mengeluhkan pelayanan persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DL

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Marianus Seran
Tribun Bali
Keterangan foto:/mer Menumpuk - tumpukan sampah di jalur Cendrawasih.   

 


TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Masyarakat di Jalur Cendrawasih atau perbatasan Kelurahan Kawan dan Cempaga, Bangli mengeluhkan pelayanan persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli.

Pasalnya sejak beberapa hari terakhir, sampah di wilayah tersebut belum diangkut.


Salah satu warga bernama Ketut Santosa mengatakan, sudah tiga hari terakhir sampah di wilayah sekitar belum diangkut petugas DLH. Menurutnya, kondisi ini sudah sering terjadi. 


Pihaknya mengatakan sudah sempat melapor ke sosial media milik Pemkab Bangli, namun belum ada respon.

Adapun respon sebelumnya yang ia terima, karena mobil dinas mengalami kerusakan.

"Alasannya karena mobil rusak. Kami harap segera ada tindak lanjut dari dinas, karena jika dibiarkan terlalu lama sampah akan semakin banyak dan bau," harapnya.

Baca juga: Wujud Bhakti dan Syukur ke Lautan, Tradisi Nyepi Segara di Nusa Penida


Dikonfirmasi terpisah Kepala DLH Bangli, I Putu Ganda Wijaya tidak memungkiri adanya kendala dalam pelayanan sampah.

Lokasi yang terkendala pelayanan sampah berada di jalur utama.

Seperti jalan Nusantara, jalan Merdeka, jalan Cendrawasih, dan sebagainya.


Ganda mengatakan, penyebab utamanya kendala dalam pelayanan persampahan, dikarenakan kelangkaan dalam pembelian bahan bakar solar.

Kendala ini sudah ada sejak dua pekan lalu.

"Teman-teman supir juga sudah berupaya memenuhi kebutuhan BBM, bahkan sampai di wilayah Gianyar. Itupun pembeliannya juga dibatasi, maksimal hanya boleh Rp 300 ribu. Belum lagi antre," ucapnya.


Selain karena kelangkaan solar, DLH Bangli juga terkendala truk pengangkut sampah yang mengalami kerusakan.

Kendati demikian, Ganda menegaskan pihaknya sudah berupaya mengangkut sampah dengan menggunakan kendaraan emergency, baik berupa truk sebagai backup maupun viar. 

Baca juga: Kejari Badung Lakukan Pembinaan LPD Desa Kapal, Pasca Pengurus Lama Gelapkan Dana Diatas Rp 15 M


"Memang sempat dua hari tidak terangkut, tapi itupun volumenya sudah berupaya kami kurangi dengan menggunakan kendaraan emergency.

Hanya saja karena sekarang musim odalan, volume sampah cepat bertambah. Sehingga terkesan penumpukan sampahnya banyak," ungkapnya. 


Mantan Kepala Bappeda Litbang Bangli ini menambahkan, pada hari-hari normal volume sampah di jalur utama Kota Bangli rata-rata sebanyak 150 hingga 160 kubik.

Sedangkan memasuki musim odalan saat ini, volume sampah meningkat rata-rata 25 kubik. "Tentunya untuk sampah-sampah yang belum sempat terangkut, kami upayakan segera mendapat pelayanan," tegasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved