Berita Denpasar

Dinas Pertanian Kota Denpasar Temukan Ada 1 Anjing Positif Rabies, Import Case

Dinas Pertanian Kota Denpasar menemukan ada satu anjing positif rabies di Kota Denpasar belum lama ini.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali
ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Dinas Pertanian Kota Denpasar menemukan ada satu anjing positif rabies di Kota Denpasar belum lama ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, AA Bayu Bramasta.

Temuan itu berdasarkan dari laporan pemiliknya yang melapor ke Dinas Pertanian.

Setelah mendapat laporan tersebut, pihaknya menerjunkan petugas melakukan pemeriksaan.

"Kejadiannya di Kesiman Kertalangu. Sudah turunkan petugas untuk pengecekan," katanya Rabu, 12 Oktober 2022.

Ia mengatakan terhadap anjing tersebut pun sudah dilakukan pengecekan lab.

Adapun hasilnya dinyatakan jika anjing tersebut rabies.

"Itu import case, anjing yang dibawa dari luar Denpasar," katanya.

Setelah itu, pihaknya pun melakukan tracing kepada anjing di sekitar kawasan tersebut.

Pihaknya melakukan sterilisasi dan juga vaksinasi.

"Untungnya ini anjing rumahan yang tidak keluar dari areal rumah," katanya.

Untuk antisipasi hal serupa, Bayu Bramasta pun meminta agar pemilik anjing maupun kucing selalu responsif.

Jika ada anjing maupun kucing yang menunjukkan gelaja rabies agar segera dilaporkan ke Dinas Pertanian.

Ia pun meminta agar warga jika membawa anjing maupun kucing dari luar Denpasar harus sudah divaksinasi.

"Kalau belum divaksin segera hubungi kami, akan dapat vaksin rabies secara gratis," katanya.

Pihaknya juga meminta agar warga tak meliarkan anjing.

Hal tersebut akan berisiko terkait terjadinya rabies.

Sementara untuk pelaksanaan vaksinasi di Denpasar, masih terus digelar.

Dimana untuk populasi anjing di Denpasar saat ini sebanyak 89.796 ekor.

Ia mengatakan, idealnya dalam setahun capaian vaksin rabies ini mencakup 70 persen dari populasi.

Akan tetapi karena keterbatasan anggaran, tahun ini hanya bisa melakukan vaksinasi untuk 25 persen dari populasi atau sekitar 23 ribu dosis saja.

Meskipun demikian, pihaknya mensiasati dengan melakukan vaksinasi pada desa/kelurahan yang berada di perbatasan dengan Badung maupun Gianyar.

Dimana sebanyak 16 desa/kelurahan yang merupakan kawasan perbatasan yang disasar.

“Kami membuat imun belt untuk mensiasati kekurangan ketersediaan vaksin itu. Sehingga daerah-daerah perbatasan bisa melindungi yang ada di bagian tengah,” katanya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved