Tragedi Kanjuruhan

Ratusan Korban Tragedi Kanjuruhan Mengadu ke Posko Gabungan Aremania, Sesak dan Sakit Tenggorokan

Update Tragedi Kanjuruhan: ratusan orang mengadu ke Posko Gabungan Aremania, mereka merupakan korban yang mengaku alami sesak dan sakit tenggorokan.

Editor: Putu Kartika Viktriani
KOMPAS.com/Suci Rahayu
Tragedi Kanjuruhan saat Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 - Update Tragedi Kanjuruhan: ratusan orang mengadu ke Posko Gabungan Aremania, mereka merupakan korban yang mengaku alami sesak dan sakit tenggorokan. 

"Sebagai bentuk respon cepat Komnas HAM melakukan serangkaian proses awal pemantauan dan penyelidikan atas tragedi kemanusiaan Tragedi Kanjuruhan yang dilaksanakan 2-10 Oktober 2022," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara dikutip dari Facebook Tribunnews.com.

Baca juga: RESMI Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta Dicopot Sebagai Kapolda Jatim Buntut Tragedi Kanjuruhan

Update Korban Tragedi Kanjuruhan

Korban targadi kanjuruhan Malang bertambah menjadi 132 orang usai seorang remaja putri berusia 20 tahun  menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) kota Malang.

Helen Prisela (20) merupakan warga Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang menjadi salah satu korban Tragedi kanjuruhan Malang seusia pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang pada Jumat 1 Oktober 2022.

Helen Prisela diketahui meninggal dunia pada Selasa 11 Oktober 2022 pukul 14.25 WIB di RSSA Kota Malang.

Dilansir dari Kompas.com, dr Arie Zainul Fatoni, salah satu dokter RSSA mengatakan, mendiang  mengalami cedera di luar paru-paru sehingga mengakibatkan gagal napas akut.

"Jam 14.25 karena oksigenasi ke paru-paru sangat jelek sekali karena hipoksia, gagal nafas akut atau kalau dalam kedokteran namanya akut respiratori distres sindrom berat atau dalam bahasa awam yakni gagal nafas akut."

Arie menjelaskan, kondisi Helen saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis.

Lalu korban juga alami patah tulang dan luka di bagian wajah dan mengalami multi trauma yang berdampak pada cedera paru-paru.

"Disebabkan karena injury di luar paru-paru, biasanya karena multitrauma pada Mbak Helen, sehingga mengakibatkan komplikasi berupa injury atau cedera di paru-paru," kata Arie, Selasa 11 Oktober 2022. dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Update Tragedi Kanjuruhan: Kadiv Humas Polri Sebut Polisi Tak Diberi Tahu Benda yang Dilarang FIFA

Arie juga mengatakan, pada organ tubuh Heleh ditemui pendarahan.

"Dari awal memang agak kritis, cuma dalam perjalanannya dikabarkan ada perburukan karena memang masuk sudah dalam multitrauma, ternyata ada pendarahan di organ dalam sehingga pascaoperasi didapatkan kondisi yang lebih berat lagi," katanya.

Ia mengungkapkan sebelum meninggal, Helen menggunakan alat bantu pernapasan karena kritis.

Masih Ada 21 Orang Dirawat Inap

Lebih lanut, mengutip dari Tribunnews.com, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mencatat masih ada 21 orang yang dirawat inap.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved