Berita Gianyar
SMKN 2 Sukawati Terima Kunjungan SMKN 5 Jogja
SMK Negeri 5 Jogjakarta berkunjung ke SMKN 2 Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis 13 Oktober 2022 pagi.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - SMK Negeri 5 Jogjakarta berkunjung ke SMKN 2 Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis 13 Oktober 2022 pagi. Kunjungan tersebut dalam rangka belajar tentang industri kreatif. Dimana antara SMKN 2 Sukawati dan SMKN 5 Jogja merupakan sekolah kejuruan yang bergerak di bidang yang relatif sama, yakni industri.
Wakil Kepala Kesiswaan SMKN 5 Jogjakarta, Arif Kurniawan saat dijamu di ruang Kepala Sekolah SMKN 2 Sukawati menjelaskan, bahwa SMKN 5 Jogjakarta memiliki tujuh juruan, yakni Kria Tekstil Logam, Keramik, Kayu dan Kria Kukit. Serta Design Komunikasi dan Animasi.
"Kami berterima kasih karena sudah diterima dengan baik. Ini merupakan kunjungan kelas 11 bidang Industri. Maksud hati, kami ke sini dalam rangka belajar tentang industri kreatif. Karena di sini saya lihat lengkap. Tentu sebuah kebahagiaan kami diizinkan untuk belajar di SMKN 2 Sukawati," ujar Arif.
Pihaknya juga ingin mengetahui bagaimana sistem Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMKN 2 Sukawati, serta ingin mengetahui penerapan kurikulum merdeka di sekolah ini.
"Kami pengen belajar kurikulum merdeka itu seperti apa di sini," ujar Arif.
Baca juga: Polresta Denpasar Gelar Pembinaan Mental dan Karakter Siswa SMA/SMK Se-Kota Denpasar
Kepala SMKN 2 Sukawati, I Made Soma menjelaskan bahwa ia baru bertugas di sekolah ini selama empat bulan. Dia menjelakan, kompetensi keahlian di sekolah ini memang cukup lengkap. Mulai dari Kria, Teknologi, Pariwisata dan Tata Boga.
Namun kata dia, animo lulusan SMP di Bali lebih cenderung ke jurusan pariwisata. Namun pihaknya bersyukur, di tengah gempuran pariwisata, SMKN 2 Sukawati masih bisa mempertahankan kompetensi kria.
"Syukurnya kami di kompetensi kria masih bisa berjalan. Banyak sekolah yang serumpun dengan kami di Bali sudah redup. Karena animo masyarakat Bali itu lebih ke pariwisata," ujarnya.
Soma dalam pertemuan tersebut menegaskan, kedatangan SMKN 5 Jogja lebih tepat disebut sharing atau berbagi. Sebab SMKN 2 Sukawati juga butuh belajar dari SMKN 5 Jogja.
"Mari kita sharing dan berbagi. Itu ditekankan oleh pemerintah pusat. Mari saling tukar pikiran dan berbagi. Kita saling mengisi," ujarnya.
Terkait kurikulum merdeka, Soma mengungkapkan pihaknya sampai saat ini masih menerapkan Kurikulum 13 (K13). Meski demikian, pihaknya telah menerapkan roh kurikukum merdeka.
"Kami masih di Kurikulum 13. Namun rohnya kurikulum merdeka sudah diterapkan. Kami juga menerapkan budaya suara demokrasi, kearifan lokal, termasuk budaya positif seperti hubungan kita ke Tuhan. Kita setiap hari sembahyang bersama di lapangan. Kalau hujan baru di kelas. Intinya, kita menyesuaikan dengan karakter Pancasila," ujarnya.
Terkait PKL, Soma menjelaskan, selama ini siswanya diterima dengan baik oleh perusahaan industri.
"Di sini kalau PKL selama 6 bulan. Karena di K13 sudah memperbokehkan. Hanya saja, walau siswa kita PKL, di raport mereka kan harus ada nilai semua mapel. Karena itu kita kasi tugas minimal 1 bulan sekali," ungkapnya.
PKL yang berjalan selama enam bulan tersebutpun membuat heran pihak SMKN 5 Jogja. Sebab mereka selama ini cukup kesulitan dalam PKL. Dimana siswa-siswa PKL mereka selama ini diterima oleh industri rumahan, sehingga PKL dalam kurun waktu tiga bulan saja sudah dinilai sangat panjang.