Berita Bali
Jenazah di Sanur Dipastikan Adalah Korban Terseret Arus di Sungai Yeh Ho, Keluarga Tolak Autopsi
Jenazah di Sanur dipastikan adalah korban terseret arus di Sungai Yeh Ho, pihak keluarga tolak dilakukan autopsi.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
Jenazah ditemukan dalam kondisi kulit yang sudah terkelupas.
Namun, tas yang dibawa korban masih memuat informasi identitas korban.
Seperti KTP dan surat asuransi kesehatan yang beratas nama korban.
Informasi semakin diperkuat dengan hasil wawancara dengan ibu korban.
Baca juga: Update: Pencarian Luh Puspasari, Korban Hanyut di Sungai Yeh Ho Diperluas Hingga Satu Mil ke Lautan
"Korban memiliki keloid atau bekas luka di tubuhnya tepatnya di bagian kaki."
"Dan ketika dilihat oleh ibunya yang datang ke sana dan memang benar sesuai dengan yang dimiliki anaknya,” jelasnya.
Kapolsek Kerambitan ini kemudian menjelaskan jenazah telah diserahkan keluarga di hari yang sama dengan penemuan.
Semua adminitrasi sudah diselesaikan, termasuk juga permohonan keluarga korban untuk tidak diotopsi telah diurus dan diputuskan.
Namun, pihak dari keluarga korban metitipkan lagi jenazah karena menunggu prosesi untuk diupacarai.
“Segala sesuatu sudah diserahkan ke pihak korban per kemarin."
"Jenazah sudah diakui sebagai anak korban yang hanyut di Sungai Yeh Ho,” ujar Kapolsek Kerambitan ini.
Subakti sendiri sudah melayat ke rumah duka di Banjar Gede, Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur.
Ia mengucapkan bela sungkawa dan menjadi pihak pertama yang membawa karangan bunga duka.
Baca juga: Hanyut di Tabanan, Ditemukan di Sanur, Mayat Diduga Luh Gede Puspasari Ketemu Setelah 7 Hari
Jumat kemarin juga Subakti membayar kaul yang ia lakukan pada Kamis sebelumnya agar mayat dapat ditemukan.
Proses itu dilaksanakan di tengah jalan lintasan Sungai Yeh Ho dan disaksikan banyak pihak.