Berita Bangli

KRONOLOGI Desak Okta Meninggal Dunia di Bangli, Sang Ibu Sudah Peringatkan Sebelumnya

Baik Ngakan Rudiasa maupun Jro Mariasih, mengetahui niat anaknya belajar kelompok ke rumah temannya di Desa Tamanbali. Desak Okta meninggal dunia.

Tribun Bali/Mer
Suasana di rumah duka Lingkungan Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli. Selasa (18/10/2022) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Desak Made Oktania, atau lebih dikenal Desak Okta, menjadi korban cuaca ekstrem di Bali belakangan ini. 

Siswi kelas XI SMKN 1 Bangli ini, menjadi korban jiwa saat hujan deras yang melanda Bangli, Senin (11/10/2022) sore.

Remaja asal Lingkungan Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli itu, terseret arus deras saat melintas di wilayah Desa Tamanbali, tepatnya di lapangan Kilobar.

Jasadnya bahkan ditemukan tiga kilometer, dari lokasi dia terjatuh.

Baca juga: Desak Okta Terseret Arus Tiga Kilometer di Bangli Akibat Hujan Lebat

Baca juga: ATENSI Kemanusiaan, PMI Dirikan Dapur Umum, Warga Harapkan Donasi Makanan & Pakaian

Baca juga: Banjir Sisakan Lumpur di Desa Dangin Tukadaya, Warga Butuh Truk Bego untuk Buka Akses Jalan

Kapolsek Bangli, Kompol Made Dwi Puja Rimbawa saat mengecek jenazah Desak Okta di IGD RSU Bangli. Senin (17/10/2022).
Desak Made Oktania, atau lebih dikenal Desak Okta, menjadi korban cuaca ekstrem di Bali belakangan ini. 

Siswi kelas XI SMKN 1 Bangli ini, menjadi korban jiwa saat hujan deras yang melanda Bangli, Senin (11/10/2022) sore.

Remaja asal Lingkungan Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli itu, terseret arus deras saat melintas di wilayah Desa Tamanbali, tepatnya di lapangan Kilobar.

Jasadnya bahkan ditemukan tiga kilometer, dari lokasi dia terjatuh.
Kapolsek Bangli, Kompol Made Dwi Puja Rimbawa saat mengecek jenazah Desak Okta di IGD RSU Bangli. Senin (17/10/2022). Desak Made Oktania, atau lebih dikenal Desak Okta, menjadi korban cuaca ekstrem di Bali belakangan ini.  Siswi kelas XI SMKN 1 Bangli ini, menjadi korban jiwa saat hujan deras yang melanda Bangli, Senin (11/10/2022) sore. Remaja asal Lingkungan Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli itu, terseret arus deras saat melintas di wilayah Desa Tamanbali, tepatnya di lapangan Kilobar. Jasadnya bahkan ditemukan tiga kilometer, dari lokasi dia terjatuh. (Tribun Bali/Fredy)


Kabar meninggalnya anak kedua, dari pasangan Ngakan Ketut Rudiasa dan Jro Wayan Mariasih itu, memberikan duka mendalam bagi keluarga maupun orang terdekat yang ditinggalkan. 

Ibunda Desak Okta, Jro Wayan Mariasih ditemui di rumah duka Selasa (18/10/2022) tak mampu menyembunyikan kesedihannya. 

Ia mengungkapkan, sehari sebelum kejadian (Minggu) anaknya sempat bilang mau kerja kelompok di rumah teman pada hari Senin.

Wanita 47 tahun itu, sontak kemudian memperingatkan agar mengurungkan saja niatnya itu apabila sedang hujan lebat.

"Saat itu dia (Desak Okta) mengiyakan.

Namun karena pada hari Senin siang tidak hujan, maka dia jadi pergi.

Tapi saat akan pulang, justru dia mengalami musibah," ucapnya dengan suara lirih.

Suasana di rumah duka Lingkungan Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli. Selasa (18/10/2022)
Suasana di rumah duka Lingkungan Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli. Selasa (18/10/2022) (Tribun Bali/Mer)


Sementara sang ayah, Ngakan Ketut Rudiasa (47), mengaku tidak ada firasat apapun saat itu.

Hanya saja pada Senin pagi, ia melihat Desak Okta tumben mandi dua kali.

"Sebelum berangkat (sekolah) sempat mandi, kemudian mengganti pakaian dengan seragam sekolah.

Namun seragam sekolah dilepas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved