Bali United
Pasca Tragedi Maut Stadion Kanjuruhan, Bali United Bakal Hadirkan Pendeteksi Wajah Supporter
Pendeteksi wajah ini bakal menjadi penerapan pertama, jika berhasil dilakukan di Stadion Kapten I Wayan Dipta di kompetisi Liga 1 Indonesia.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Tak ingin tragedi maut Stadion Kanjuruhan, terjadi di Bali.
Akhir pekan lalu, manajemen Bali United langsung mengumpulkan segenap perangkat pertandingan, hingga perwakilan supporter untuk melakukan evaluasi besar-besaran dan gerak cepat.
Meski locus tragedi maut kelam, di Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu catatan yang terparah dalam sepak bola dunia itu bukan di Pulau Dewata.
Namun manajemen sadar, antisipasi tentu jauh lebih penting dilakukan.
Dipimpin langsung oleh Owner Bali United, Pieter Tanuri.
Pertemuan yang berlangsung Sabtu 15 Oktober 2022 itu, membahas mengenai keselamatan dan keamanan di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali.
Baca juga: BALI UNITED, Pemain Senior Jadi Support System Pemain Muda, Komang Tri Ingin Seperti John Terry
Baca juga: PENYEBAB Tragedi Maut Stadion Kanjuruhan, Diperkirakan Presiden Joko Widodo Pintu Terkunci

Menurut Pieter Tanuri, tragedi maut Stadion Kanjuruhan benar-benar menjadi pukulan telak bagi dunia sepak bola tanah air.
Namun dari kejadian itu, agaknya semua harus introspeksi diri dan harus segera mempersiapkan masa depan sepak bola yang lebih cerah.
"Kita semua harus melihat kejadian masa lalu ini, untuk melihat ke depan.
Melalui tragedi maut Stadion Kanjuruhan semua pihak bukan saling menyalahkan tapi bisa belajar.
Dari pihak keamanan, kepolisian, supporter, panitia pelaksana, dan semua aspek dalam pertandingan.
Semua saling bersatu dan mendukung,” kata Pieter Tanuri.
Beberapa catatan dari pertemuan itu, menghasilkan perubahan positif dari berbagai aspek pelaksanaan pertandingan sepak bola dengan homebase Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta yang lebih ditingkatkan.

Antara lain memperbaiki kelengkapan keamanan, menambah klinik untuk supporter, mempersiapkan musala di stadion, membuat titik kumpul supporter, menambah lahan parkir 3 hektare, dan menambah alarm bencana.
"Kita bisa intropeksi dari kejadian duka ini, untuk menjadi lebih baik untuk sepak bola Indonesia.