Pasca Tragedi Maut Stadion Kanjuruhan, Bali United Bakal Hadirkan Pendeteksi Wajah Supporter

Manajemen Bali United sendiri, tentu akan meningkatkan standar keamanan stadion," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Stadion Dipta, Ketut Suantika, menjelaskan beberapa poin yang menjadi perhatian untuk ditingkatkan. 

"Perihal keamanan dari kami panitia sendiri, selama ini memakai pakaian adat.

Ini adalah budaya dan lebih disegani, hanya kekurangan kami selama ini memang tidak memakai rompi steward.

Hal ini akan kami perbaiki,” kata Suantika. 

“Kelebihan petugas keamanan kami, sudah menjalani workshop dari operator liga PT LIB dan memperoleh arahan langsung dari Security Officer (SO) AFC yang berpengalaman.

Tentu ini sudah menjadi tanggung jawab kami, dari panitia untuk menjamin keamanan dan kenyaman para supporter yang hadir ke Stadion Kapten I Wayan Dipta," imbuhnya. 

Pihaknya juga menyerap aspirasi dari supporter, sekaligus penonton yang mengkhawatirkan penjagaan di areal parkir dan lahan parkir yang belum memadai.

Banyak supporter yang mengaku kehilangan helm, knalpot, hingga motor ketika menyaksikan pertandingan Bali United.

“Seperti yang diketahui bersama, bila memang kendala selama ini penyediaan lahan parkir yang memadai untuk para supporter.

Kami dari manajemen bersama Pemda Gianyar dan PUPR, sedang mengupayakan lahan parkir di desa Getas kurang lebih 2 hingga 3 hektare, dekat dengan Stadion Kapten I Wayan Dipta,” papar Ketut Suantika.   

“Kami dari manajemen juga mulai mempersiapkan mushola, untuk supporter yang ingin menjalani ibadah sholat.

Lalu akan ada klinik pertolongan pertama, alarm untuk antisipasi bencana, petunjuk titik kumpul dan beberapa single seat yang rusak akan diperbaiki.

Semua ini tentu untuk memberikan kenyamanan, dan keamanan bagi para supporter yang hadir ke stadion,” pungkas Rojak, sapaan karibnya.

Dia menambahkan, manajemen Bali United juga berencana pemakaian pendeteksi wajah supporter dan item tiket yang lebih detail demi kenyamanan dan keamanan.

Pendeteksi wajah ini bakal menjadi penerapan pertama, jika berhasil dilakukan di Stadion Kapten I Wayan Dipta di kompetisi Liga 1 Indonesia.

Para supporter yang membeli tiket wajib taat dan tertib, duduk sesuai nomor kursi yang tertera dalam tiket, sedangkan tribun yang tidak memiliki single seat tidak diperjualbelikan. (*)