Berita Badung
Jumlah Pengawas Sekolah di Badung Minim, Satu Pengawas Awasi Puluhan Sekolah
Jumlah pengawas sekolah di Kabupaten Badung masih jauh dari ideal. Pasalnya, seorang pengawas sekolah harus mengawasi 30 hingga 33
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Jumlah pengawas sekolah di Kabupaten Badung masih jauh dari ideal.
Pasalnya, seorang pengawas sekolah harus mengawasi 30 hingga 33 sekolah.
Padahal, tugas Pengawas Sekolah, tak hanya melakukan pengawasan terhadap aktivitas sekolah, namun juga melaksanakan pembinaan, bimbingan hingga pelatihan.
Kondisi itu pun membuat pengawas harus bekerja lebih ekstra.
Koordinator Pengawas Sekolah, Ketut Gede Birawa Anuraga mengakui minimnya pengawas sekolah di Badung.
Karena minim jumlah pengawas sekolah, mereka nyaris tidak memiliki waktu luang selama sebulan.
Baca juga: Giri Prasta Wacanakan Petani di Badung Akan Dapat Insentif, Simak Ulasannnya!
"Pengawas Sekolah adalah salah satu komponen meningkatkan kualitas pendidikan di Badung.
Jumlah kami sekarang 33 orang dan ini masih minim dibandingkan jumlah sekolah yang diawasi," katanya.
Pihaknya mengaku, agar fungsi dari pengawasan sekolah berjalan secara optimal, tentunya juga harus dilakukan penyegaran terhadap fungsi dari pengawasan tersebut.
Pasalnya untuk melakukan pengawasan mereka harus bekerja ekstra.
Baca juga: Rayakan Pagerwesi, Ratusan Warga Gunakan Jembatan Darurat Sembahyang di Pura Beji Bongan
"Mungkin kalau satu pengawas bisa mengawasi 2 sekolah dalam sehari.
Bahkan harus memaksimalkan waktu mereka," ucapnya.
Menyikapi kondisi tersebut, Ketua DPRD Badung Putu Parwata pun meminta jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung segera melakukan evaluasi terkait jumlah pengawas sekolah.
"Harusnya satu pengawas maksimal 10 sekolah yang diawasi, namun ini satu berbanding 30 yang harus diawasi bahkan lebih sampai 33 yang harus diawasi.