Berita Tabanan
Jenazah Nenek Eka Wiryastuti Diaben di Setra Desa Adat Tegeh Tabanan, Begini Prosesinya
Prosesi palebon atau pengabenan jenazah nenek mantan Bupati Tabanan, Eka Wiryastuti, sudah berlangsung.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Usai dibopong kemudian jenazah ditempatkan di kendaraan atau lembu itu, yang selanjutnya dilakukan prosesi pembakaran.

Anak Adi Wiryatama atau cucu mendiang, I Gede Made Dedy Pratama, mengatakan bahwa setelah prosesi pengabenan usai, maka dilanjutkan dengan menggelar upacara ngangget don bingin, atau memetik daun beringin.
Itu merupakan rangkaian upacara mamukur dalam Atma Wedana.
Daun beringin dipetik dengan galah, menggunakan pisau khusus diujungnya dan beberapa orang menunggu di bawah dengan tikar kelesa yang ditutupi kain kasa putih.
“Kami keluarga sudah mengikhlaskan dadong pergi bersanding dengan yang Maha Kuasa.
Dan prosesi upacara akan dilanjutkan esok hari,” ucapnya Jumat 28 Oktober 2022.
Upacara selanjutanya, sambungnya, yaitu nyegara gunung (laut dan gunung).
Nyegara gunung adalah filosofi di Bali, bahwa antara laut (segara) dan gunung adalah satu kesatuan tak terpisahkan.
Oleh karena itu, setiap tindakan di gunung akan berdampak pada laut.
Demikian pula sebaliknya.
Umat Hindu di Bali, biasanya nyegara gunung dilakukan di Pura Goa Lawah, Klungkung.
Tujuannya untuk memanggil kembali roh yang telah dianyud atau dilarung ke laut untuk ditempatkan di sanggah kemulan (merajan atau sanggah yang berada di rumah masing-masing).
Gunung, daratan yang menjulang ke angkasa adalah sumber penghidupan semua makhluk.
Sedangkan lautan mengelilingi daratan, dan hampir memenuhi seluruh permukaan bumi.