UMKM Wajib Tahu, Ini Cara Mudah Bikin Laporan Keuangan
Berikut ini adalah penjelasan lengkap pentingnya laporan keuangan untuk UMKM hingga strategi membuat lapporan keuangan yang baik dan benar.
Penulis: Inang Jalaludin Shofihara | Editor: Mikhael Gewati
Laporan laba rugi memiliki dua jenis penyajian, yakni single step atau laporan yang menyajikan seluruh pendapatan dan pengeluaran, yang dikelompokkan dan dijumlahkan.
Kemudian, multiple step, yakni laporan yang semua perhitungan dilakukan secara bertahap untuk mendapatkan jumlah laba rugi.
2. Laporan neraca
Selanjutnya, ada laporan neraca yang menyajikan data tentang posisi keuangan perusahaan atau bisnis secara keseluruhan dalam satu periode.
Di dalam laporan neraca, terdapat tiga komponen penting yang harus ada di dalamnya, yakni aset/aktiva, liabilitas, dan ekuitas/modal.
Laporan neraca juga memiliki dua bentuk penulisan, yakni laporan neraca staffel dan scontro.
3. Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang dibuat atau digunakan ketika perusahaan memiliki masalah atau mengalami kerugian sehingga jumlah modal akan menyusut secara otomatis.
Komponen-komponen yang wajib tercantum di laporan perubahan modal, yakni modal di awal periode, pengambilan dana di tengah periode, dan laba atau rugi dalam sebuah periode.
4. Laporan arus kas
Berikutnya ada laporan arus kas yang memuat seluruh transaksi tanpa melakukan perhitungan untuk mengetahui laba atau rugi.
Arus kas sendiri terbagi menjadi tiga kelompok besar, yakni arus kas yang bersumber dari aktivitas investasi, arus kas yang bersumber dari aktivitas belanja, dan arus kas yang bersumber dari aktivitas usaha.
5. Laporan perubahan posisi keuangan
Format laporan yang terakhir adalah laporan perubahan posisi keuangan. Laporan ini berisi dua bagian, yaitu sumber dana dan penggunaan dana.
Kemudian, jika dilihat dari proses penyusunannya laporan posisi keuangan berlandaskan pada perubahan kas dan perubahan modal.
Laporan perubahan posisi keuangan memiliki dua manfaat pada sebuah bisnis. Pertama, untuk merangkum seluruh investasi, belanja, dan keuntungan yang dihasilkan.
Kedua, laporan ini bisa digunakan sebagai pelengkap pertanggungjawaban sebuah bisnis terhadap perubahan data keuangan dalam satu periode.
Strategi membuat laporan keuangan
Proses pertama dalam membuat laporan keuangan adalah pencatatan bukti-bukti sah. Bukti-bukti yang dikumpulkan akan menjadi data pembukuan yang akan digunakan untuk pencatatan ke dalam buku harian (jurnal) dan buku pembantu.
Setelah berada di akhir periode pelaporan, Anda bisa menyusun jurnal penyesuaian dan pembuatan jurnal penutupan.