G20 di Bali

Menko Luhut Tegaskan Pentingnya Peningkatan Penanggulangan Sampah Laut 

Acara ini juga merupakan rangkaian Presidensi KTT G20, yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 mendatang.

ist
Menko Luhut - Menambahkan Menko Luhut, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti, menekankan kembali komitmen serius dalam memerangi masalah sampah plastik laut ini, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 83/2018 tentang Penanganan Sampah Laut, dengan target 70 persen penanganan sampah laut di tahun 2025. 

Misalnya, Danone-Aqua menyediakan galon air minum, MAP menyediakan tempat isi ulang kopi, Allas menyediakan cangkir guna ulang.

“Kami juga mengajak peserta untuk membawa botol minum sendiri. Kemudian, kami juga bekerja sama dengan Waste4Change dan EcoBali untuk mengelola sampah di acara ini,” tambahnya.

Kami menggunakan koleksi perabotan rumah tangga dari 100 persen plastik daur ulang untuk tempat duduk di ruang business matching.

Selain itu, merchandise yang kami bagikan juga terbuat dari plastik daur ulang, serta melibatkan seniman lokal membuat instalasi menggunakan ribuan sampah plastik.

“Semua hal ini kami lakukan untuk menunjukkan dukungan kami terhadap ekonomi plastik sirkular. Kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak acara tingkat tinggi lainnya dengan pengurangan sampah plastik saat acara, terutama selama KTT G20 mendatang di Bali,” tambahnya.

Dalam penanganan sampah laut ini, diketahui NPAP juga akan menggunakan pendekatan responsif gender ke dalam semua pekerjaan dan komitmen.

Hal itu diungkapkan oleh Gender, Equity, and Social Inclusion (GESI) Ambassador NPAP Indonesia Yenni Wahid.

“Aspek sosial dalam ekonomi plastik tidak boleh lagi diabaikan. Untuk menciptakan ekonomi plastik sirkular yang adil, semua pemangku kepentingan harus menyadari kerugian yang dihadapi perempuan dan kelompok terpinggirkan lainnya, dan bekerja sama untuk mempromosikan kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam rantai nilai plastik,” demikian kata Yenny Wahid, yang berfokus pada isu lingkungan dan sampah plastik dari perspektif gender dan sosial.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved