G20 di Bali

Apa Manfaat Langsung Penyelenggaraan KTT G20 Buat Bali?

Diprediksi kontribusinya mencapai 533 juta dolar AS, atau sekitar Rp7,4 triliun pada produk domestik bruto (PDB), termasuk juga peningkatan konsumsi.

Penulis: Sunarko | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
kominfo.go.id
Ilustrasi turis berbelanja di Bali - Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, banyak memberikan manfaat langsung bagi Indonesia. Diprediksi kontribusinya mencapai 533 juta dolar AS, atau sekitar Rp7,4 triliun pada produk domestik bruto (PDB), termasuk juga peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun. 

Senada dengan Susiwijono, Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya kemaritiman Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida menyatakan, G20 memberikan dampak  maksimal dan langsung bagi masyarakat.

Seperti peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta – 3,6 juta.

Dan juga 600 ribu – 700 ribu lapangan kerja baru, ditopang kinerja bagus sektor kuliner, fesyen (fashion), dan kriya.

"G20 harus membawa manfaat maksimal kepada masyarakat Indonesia, khususnya dalam penguatan ekonomi pasca pandemi ini," ujarnya.

Ia mengungkapkan, dari sektor hospitality business, tingkat keterisian kamar hotel khususnya di Bali sudah melonjak tinggi dibandingkan dengan saat masa pandemi 2021 lalu.

Turis ke Bali - Senada dengan Susiwijono, Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya kemaritiman Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida menyatakan G20 memberikan dampak  maksimal dan langsung bagi masyarakat.

Seperti peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta – 3,6 juta.

Dan juga 600 ribu – 700 ribu lapangan kerja baru, ditopang kinerja bagus sektor kuliner, fesyen (fashion), dan kriya.
Turis ke Bali - Senada dengan Susiwijono, Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya kemaritiman Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida menyatakan G20 memberikan dampak  maksimal dan langsung bagi masyarakat. Seperti peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta – 3,6 juta. Dan juga 600 ribu – 700 ribu lapangan kerja baru, ditopang kinerja bagus sektor kuliner, fesyen (fashion), dan kriya. (kominfo.go.id)

"Menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), pada masa pandemi Covid 2021 lalu tingkat keterisian kamar hotel hanya sekitar 20 persen, kini sudah menyentuh angka di kisaran 70 persen.

Serapan tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya hotel, sudah mencapai sekitar 80 persen terhadap para pekerja yang saat masa pandemi dirumahkan," katanya.

Nyoman menyatakan, konsistensi capaian ini masih harus tetap dipantau dan dijaga kestabilannya dan diupayakan untuk ditingkatkan, terutama pasca G20.

Mengingat masih adanya kondisi krisis global seperti inflasi, krisis pangan, energi, dan lain-lain yang juga berdampak terhadap Indonesia.

“Kami berharap KTT G20 bisa merumuskan berbagai kebijakan signifikan dan membantu persoalan-persoalan, yang menyangkut pembangunan manusia dan kebudayaan di Indonesia," jelas Nyoman.

Proyeksi ini tentunya masih bersifat prediksi, terhadap adanya potensi manfaat dilaksanakannya perhelatan dan Presidensi G20 di Indonesia.

Adapun kepastian capaian yang riil, baru akan bisa didapatkan setelah dilakukan analisis pasca selesainya pelaksanaan kegiatan G20.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved