G20 di Bali
G20 di Bali, 20 Lebih Hotel Bintang 5 Ini Telah Tersertifikasi Pengamanan, Simak Ulasannya!
Penyerahan sertifikat asesmen sistem manajemen pengamanan akomodasi pariwisata, dilakukan di InterContinental Bali Resort, Jimbaran, Bali.
TRIBUN-BALI.COM - Penyerahan sertifikat asesmen sistem manajemen pengamanan akomodasi pariwisata, dilakukan di InterContinental Bali Resort, Jimbaran, Bali.
Sertifikat diserahkan kepada 13 hotel bintang lima, yang telah memenuhi standar dan kriteria penilaian.
Wagub Cok Ace, yang juga Ketua PHRI Bali, menjelaskan bahwa tujuan adanya asesmen ini untuk menjaga kualitas pariwisata Bali, khususnya dari segi akomodasi perhotelan.
Apalagi Bali juga dipilih menjadi lokasi pertemuan G20, yang mendatangkan banyak delegasi dan pemimpin negara penting.
Sehingga kualitas akomodasi perhotelan, khususnya bintang lima harus ditingkatkan.
Baca juga: Tutup Pertemuan Road G20 : Beating Plastic Pollution from Source to Sea, Ini Harapan Menko Luhut
Baca juga: Polres Karangasem Kerahkan K9 Untuk Pengamanan di Pelabuhan Padang Bai Jelang G20

Wagub Cok Ace, menjelaskan khusus standarisasi keamanan ini, tentunya mengalami evolusi dan perubahan serta mengikuti perkembangan zaman.
Sertifikasi asesmen sistem manajemen pengamanan akomodasi pariwisata ini, kata dia, adalah lanjutan setelah adanya CHSE.
"Tentunya sebelum kegiatan ini, sudah terlebih dahulu disosialisasikan kepada pihak hotel," imbuh Ketua PHRI Bali ini.
Untuk kegiatan G20, Wagub Cok Ace menyebutkan setidaknya ada 24 hotel yang masuk ke dalam daftar tempat menginap para delegasi dan kepala negara.
"Dulu kan rencana Nusa Dua saja, kini hotel di wilayah Sanur dan Jimbaran juga dipakai," imbuhnya.
Beberapa hotel juga berada di luar kawasan The Nusa Dua.
Permintaan khusus dari para delegasi atau pemimpin negara, yang hadir di G20 tidak terlalu rumit.
Wagub Cok Ace mengatakan, persiapan masalah keamanan sangat diutamakan.
"Selalu pertama pasti ditanyakan keamanan, sesuai pengalaman di APEC dan IMF-World Bank Meeting," sebutnya.
Kemudian dari segi keselamatan dan bagian kebencanaan, juga dipersiapkan dengan stakeholder terkait.
Untuk protokol kesehatan, CHSE sudah berjalan.
Wagub Cok Ace menyebutkan ada negara yang satu hotel diblokir sendiri, namun sisanya ada yang pisah-pisah.

Sekretaris Jenderal PHRI Bali Perry Markus, menjelaskan ada 180 kriteria penilaian yang dibagi ke dalam 5 komponen.
Dari penilaian itu, kemudian hasilnya akan dikatagorikan menjadi beberapa katagori.
Nilai 86-100 masuk ke dalam katagori platinum atau baik sekali.
Nilai 71-85 masuk ke dalam katagori gold atau baik.
Nilai 56-70 masuk ke dalam katagori silver yang artinya cukup.
Nilai 55 adalah di bawah standar, dan tidak mendapat sertifikat alias belum memenuhi standar.
"Dalam pelaksanaan asesmen sistem manajemen pengamanan yang dilakukan terhadap 14 hotel bintang 5.
Ada 4 hotel mendapatkan katagori platinum, 8 katagori gold, 1 silver, dan 1 hotel tidak mendapat sertifikat atau belum memenuhi standar," sebutnya.
Berikut daftar hotel yang baru saja mendapatkan sertifikat keamanan.
1. Sheraton Bali Kuta Resort, nilai 92,11 persen (platinum).
2. Merusaka Nusa Dua, nilai 90,25 persen (platinum).
3. Jumeirah Bali, nilai 88,29 persen (platinum).
4. Ayana Resort, nilai 86,63 persen (platinum).
5. Grand Hyatt Bali, nilai 84 persen (gold).
6. Bulgari, nilai 84,91 persen (gold).
7. Andaz Bali, nilai 81,38 persen (gold).
8. The Ritz Carlton, nilai 80,69 persen (gold).
9. Sofitel Bali, nilai 78,87 persen (gold).
10. Discovery Kartika Plaza, nilai 78,39 persen (gold).
11. Renaissance Bali Nusa Dua, nilai 76,30 persen (gold).
12. Intercontinental Bali Resort, nilai 73,75 persen (gold).
13. The Patra Bali, nilai 67,33 persen, (silver).
Sehingga total hotel yang telah mendapat sertifikat adalah sekitar 21-22 hotel.
Sebab sebelumnya sudah diserahkan ke-8 hotel, untuk sertifikat keamanan ini, tentunya setelah melalui tahap proses penilaian.
PHRI, kata dia, ke depan akan terus melakukan asesmen keamanan ini, tentunya setelah G20 berakhir.
"Mulai dari hotel bintang lima, bintang 4, sampai non bintang. Tentunya ini untuk menjaga kualitas akomodasi perhotelan di Bali," sebutnya.
Sehingga ke depan, pariwisata berkualitas kian bisa tercapai di Pulau Dewata ini. (*)