G20 di Bali
Tutup Pertemuan Road G20 : Beating Plastic Pollution from Source to Sea, Ini Harapan Menko Luhut
Lebih lanjut, Menko Luhut menegaskan bahwa Indonesia memiliki banyak inisiatif dan pemimpin yang mendorong aksi plastik
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Melalui kegiatan Road G20 : “Beating Plastic Pollution from Source to Sea”, sebanyak kurang lebih 38 organisasi berkumpul dan berjanji untuk menciptakan ekonomi plastik sirkular dengan salah satunya mengenai sampah plastik laut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan bahwa komitmen tersebut diperkirakan mencapai dan berdampak langsung pada lebih dari 34 juta orang.
“Saya sangat menghargai semua komitmen yang telah kita buat hari ini, di mana sekitar 38 organisasi berkumpul dan berjanji untuk menciptakan ekonomi plastik sirkular. Komitmen tersebut diperkirakan mencapai dan berdampak langsung pada lebih dari 34 juta orang dan valuasi kurang lebih dari satu triliun rupiah (setara dengan sekitar USD 66,7 juta),” ujar Menko Luhut secara daring, Jumat 4 November 2022 menutup acara ini.
Menko Luhut memaparkan bahwa tindakan kolaboratif ini akan menentukan masa depan kita.
Oleh sebab itu, terkait Presidensi KTT G20 mendatang, ikrar ini harus didukung dan ditingkatkan oleh pihak lain yang peduli dengan generasi penerus.
Baca juga: Jelang G20 di Bali, 300 Personel Dikerahkan Untuk Pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk
Baca juga: Polres Karangasem Kerahkan K9 Untuk Pengamanan di Pelabuhan Padang Bai Jelang G20

“Saya percaya apa yang telah kita capai bersama dapat menunjukkan kepada dunia bahwa kita telah mencapai tindakan nyata, melampaui kata-kata. Saya menyadari sepenuhnya bahwa acara ini merupakan momentum penting untuk menunjukkan komitmen bersama kita dalam memerangi sampah plastik laut. Oleh karena itu, saya pastikan juga untuk menunjukkan kepada anda komitmen saya untuk memastikan semua kebijakan dan program terkait penanganan sampah laut dilaksanakan dengan baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menko Luhut menegaskan bahwa Indonesia memiliki banyak inisiatif dan pemimpin yang mendorong aksi plastik, dan menyatukan pemangku kepentingan dan upaya yang beragam ini untuk menyalurkan solusi kolaboratif akan sangat penting dalam memajukan pergeseran sistemik menuju ekonomi plastik sirkular.
Dengan salah satunya membawa dan meluncurkan National Plastic Action Partnership (NPAP) pertama ke Indonesia, untuk mendukung tujuan nasional kita dalam mengurangi 70 persen polusi plastik laut pada tahun 2025 dan untuk memberi contoh kepada dunia.