Berita Badung
Ajak Lestarikan Lingkungan, 70 Siswa SLBN 2 dan 3 Denpasar Lepas Tukik di Pantai Berawa
Anak-anak dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLB N) 2 dan SLB N 3 Denpasar diajak untuk membersihkan pantai dan melepas tukik (anak penyu) di Pantai Bera
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Anak-anak dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLB N) 2 dan SLB N 3 Denpasar diajak untuk membersihkan pantai dan melepas tukik (anak penyu) di Pantai Berawa, depannya Atlas Beach Club Bali pada Sabtu (5/11/2022) sore.
Kegiatan ini digelar oleh Manulife Indonesia dan KitaOneUs.Asia dengan melibatkan 70 anak tunarungu dan autis di Bali.
Pengalaman ini menjadi kesempatan langka bagi Manulife Indonesia dan anak – anak disabilitas untuk membangun kesadaran dan komitmen untuk mendukung pelestarian lingkunhan dan keberlanjutan habitat penyu.
Baca juga: Terima Masukan Para MKKS SMP, Parwata Siap Perjuangkan Nasib Kepsek di Badung
Director and Chief Legal & Compliance Officer Manulife Indonesia, Apriliani Siregar, menjelaskan bahwa Manulife terus memperkuat komitmen untuk membuat hidup lebih baik, melindungi lingkungan dan juga memberdayakan kesehatan dan kesejahteraan yang berkelanjutan melalui aktivitas ini.
Hal tersebut sejalan dengan komitmen CSR Manulife untuk mewujudkan nilai perusahaan share our humanity.
“Kegiatan bersama anak – anak disabilitas ini merupakan wujud kepedulian Manulife terhadap anak – anak agar mereka tetap punya semangat dan harapan hidup dan juga terus menjaga lingkungan agar tetap asri,” ujar Apriliani.
Baca juga: Satpol PP Badung Turunkan 180 Personil Saat G20, Amankan Wilayah Badung Selatan & Antisipasi Gepang
Hal senada juga diungkapkan oleh Ryan Charland, President, Director & CEO Manulife Indonesia.
Ryan mengatakan fondasi kesuksesan manulife adalah memastikan seluruh karyawan, nasabah dan pemangku kepentingan dihormati dan merasa terhubung satu dengan yang lainnya.
“Fondasi kesuksesan kami adalah memastikan seluruh karyawan, nasabah dan pemangku kepentingan dihormati dan merasa terhubung satu dengan yang lainnya kepada misi kami, serta diperlakukan dengan kesetaraan dan rasa hormat. Pengalaman ini kami lakukan untuk mendukung keberagaman komunitas yang kami layani,” imbuh Ryan.
Sementara itu, Maria Ulfah selaku Ketua Yayasan KitaOneUs Indonesia bersyukur dapat menggandeng dan berkolaborasi bersama dengan Manulife Indonesia untuk menghadirkan anak-anak disabilitas dalam kegiatan ini.
“Kami sangat bersyukur melalui kegiatan ini dapat menggandeng Manulife Indonesia untuk berkolaborasi bersama. Dengan diadakannya seperti kegiatan ini kami berharap akan semakin banyak masyarakat yang dapat menerima keberadaan anak penyandang disabilitas menunjukan bahwa anak-anak ini mampu berkontribusi terhadap lingkungan, serta kami juga berharap untuk mengajak lebih banyak masyarakat untuk peduli akan lingkungannya,”imbuh Maria.
Ulfah juga menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah menyuarakan eksistensi anak-anak disabilitas di Indonesia, mendorong anak-anak disabilitas untuk dapat ikut turut serta dan berperan dalam menjaga lingkungan, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerima dan memberikan ruang kepada anak-anak disabilitas disekitar mereka agar dapat mewujudkan Indonesia yang beragam dan inklusi seerta meningkatkan pengetahuan dan wawasan perihal lingkungan kepada anak – anak disabilitas.
Sementara itu General Manager Atlas Beach Club, Albert Purba pun memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini.
Albert juga menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap Manulife Indonesia dan Yayasan KitaOneUs Indonesia yang peduli terhadap anak – anak disabilitas Indonesia.
Atlas Beach Club pun menurut Albert selalu terbuka terhadap kegiatan kemanusiaan dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
Sementara Asisten I Setda Provinsi Bali, I Gde Indra Dewa Putra yang mewakili Gubernur Bali, Wayan Koster yang turut serta dalam kegiatan anak – anak disabilitas ini pun turut menyampaikan apresiasinya.
Ia berharap Manulife Indonesia terus peduli terhadap anak – anak Indonesia terutama anak – anak berkebutuhan khusus.(*)