serba serbi

Catat, Berikut Adalah Piodalan &Rahinan Selama November 2022, Simak Ulasannya!

Yuk Tribunners, khususnya kalian yang beragama Hindu, simak rahinan dan piodalan apa saja yang ada di bulan November 2022 ini. 

Dok. Tribun Bali
Ilustrasi sembahyang -  Akhirnya sudah memasuki bulan November 2022.  Seperti biasa, di dalam kalender Bali, tentu akan ada hari raya bagi umat Hindu.  Di mana lebih dikenal dengan sebutan rahinan serta piodalan.  Yuk Tribunners, khususnya kalian yang beragama Hindu, simak rahinan dan piodalan apa saja yang ada di bulan November 2022 ini.  

Pada saat bulan Purnama, diyakini bahwa Bhatara Parameswara atau Sang Hyang Purusangkara bersama saktinya.

Diiringi para dewa dan bidadari-bidadari serta roh leluhur melakukan yoga.

Di sisi lain, pada setiap bulan purnama diyakini pula Dewa Bulan melakukan yoga.

Karena itu, umat diharapkan membuat persembahan sesuai kemampuan.

Untuk dipersembahkan kepada para dewa, terutama kepada Dewi Bulan.

Sesajen yang patut dipersembahkan saat bulan Purnama adalah penek kuning dengan lauk daging ayam putih siungan panggang, prayascita luih, dan reresik.

Dilengkapi pula dengan segehan agung satu tanding.

Upacara dilakukan di tempat suci pemujaan milik keluarga atau sanggah / merajan.

Serta pula di tempat suci untuk umum, seperti pura dan parhyangan.

Pada malam harinya umat diharapkan melakukan yoga semadi.

Hari itu juga berbarengan dengan Kajeng Kliwon.

Dalam Sundarigama disebutkan, tata cara pelaksanaan saat Kajeng Kliwon sama dengan Kliwon.

Namun ditambah dengan segehan warna 5 ditata dalam satu wadah.

Tempat mempersembahkan sesajen itu adalah di jalan keluar-masuk perumahan, di samping pintu masuk.

Sesajen berupa canang Lengawangi, Buratwangi, canang yasa, canang gantal, yang ditempatkan di atas dan dipersembahkan kepada Durgadewi.

Lalu sesajen yang di bawah ditujukan kepada Sang Durga Bhucari, Kala Bhucari, dan Bhuta Bhucari.

Pahalanya penghuni rumah akan mendapatkan keselamatan dan kesempurnaan.

Sebab jika tidak membuat persembahan seperti itu, ketiga Bhucari ini akan memohon izin kepada Durgadewi untuk membencanai dan menganggu penghuni rumah.

Membuat penyakit, mengundang guna-guna, seperti desti teluh dan menimbulkan berbagai hama penyakit.

Bahkan memasang pemusnah untuk memusnahkan vibrasi kekuatan rumah.

Sehingga para dewata kabur dan memberi kesempatan bagi bala pasukan Sang Hyang Adikala.

Terutama pasukan Bhatari Durga untuk melakukan perusakan.

Hal penting lainnya, perlu diingat bahwa pada hari Selasa Kliwon atau disebut Anggarakasih juga memiliki makna mencintai diri sendiri dan harus dilakukan setiap saat.

Karena itu manusia wajib memusnahkan segala bentuk penderitaan di dalam diri.

Segala bencana di dalam diri dengan cara melakukan yoga.

Sebab pula pada hari tersebut Sang Hyang Ayu melakukan yoga, dimana Sang Hyang Rudra mengenyahkan segala keburukan dan kejahatan di alam semesta.

Caranya tentu saja dengan mempersembahkan sesajen canang wangi-wangian di sanggah, dilengkapi dengan bunga harum, dupa harum, dan memohon air suci.

 

9 Hari Suci Buda Cemeng wuku Ukir

11 Hari Suci Payogan Bhatara Shri


15 Hari Suci Anggara Kasih Kulantir lan Hari Suci Kajeng Kliwon Uwudan


21 Hari Suci Soma Umanis Tolu


23 Hari Suci Tilem Sasih Kelima


30 Hari Suci Buda Kliwon Gumbreg lan Hari Suci Kajeng Kliwon Enyitan 

Dalam Lontar Sundarigama, disebutkan bahwa saat purnama, tilem dan Kajeng Kliwon adalah Hari Suci.

Hal ini pula disebutkan oleh Jero Mangku Ketut Maliarsa.

" Kajeng Kliwon Enyitan, adalah Hari Suci spesial dalam Hindu. Untuk itu umat diharapkan Sembahyang," jelasnya kepada Tribun Bali.

Pensiunan kepala sekolah ini, mengatakan bahwa saat Kajeng Kliwon adalah hari dari payogan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang bermanifestasi menjadi Dewa Siwa atau Bhatara Mahadewa,” jelasnya.

Kajeng Kliwon, tepat pada hari ini, Minggu 3 Juli 2022 adalah Kajeng Kliwon Enyitan.

Dalam Lontar Sundarigama, disebutkan bahwa saat purnama, tilem dan Kajeng Kliwon adalah Hari Suci.

Hal ini pula disebutkan oleh Jero Mangku Ketut Maliarsa.

Bhatara Mahadewa dikenal sebagai dewanya para dewa.

Sehingga sangat baik untuk menghaturkan sembah bhakti, memuja keagungannya.

Memuja Ista Dewata, untuk memohon keselamatan Tri Loka Bhuana ( Bhur Loka, Bwah Loka, dan Swah Loka).

Dalam ajaran Agama Hindu, Dewa Siwa diyakini sebagai dewa pelebur karena berfungsi melebur segala sesuatu yang sudah usang.

Atau dikembalikan ke asalnya.

Umat Hindu di Bali memuja keagungan Dewa Siwa, ditempatkan di Pura Dalem.

Dalam ajaran Agama Hindu, Dewa Siwa diyakini sebagai dewa pelebur karena berfungsi melebur segala sesuatu yang sudah usang.

Atau dikembalikan ke asalnya.

Dan Dewa Wisnu distanakan di Pura Puseh.

Dewa Siwa berposisi di tengah, dengan warnanya berupa panca warna (brumbun). Senjatanya Padma dengan kendaraan lembu Nandini.

Istri Dewa Siwa adalah Dewi Durga, Dewi Uma, dan Dewi Parwati.

Dewi Uma adalah dewi yang sangat sakti, sehingga banyak dipuja manusia.

Dewi Parwati adalah istri Dewa Siwa yang kedua, merupakan reinkarnasi Dewi Sati atau Dewi Uma pasca menikah dengan Siwa.

Dewi Parwati saat marah dikenal sebagai Dewi Durga.

Serta memohon peleburan sarwa mala, yang ada di bhuana agung dan bhuana alit.

“Itulah sebabnya, mengapa umat Hindu Sembahyang bahkan sebelum Sembahyang, harus melakukan panglukatan terlebih dahulu.

Untuk pembersihan angga sarira (atika sarira) dan suksma sarira,” sebutnya.

Untuk itu, malukat di Bali hampir bisa ditemui di semua kabupaten yang ada di Pulau Dewata.

Seperti di Pura Dalem Pangembak, Sanur, Denpasar.

Pamedek hanya perlu menghaturkan dua pejati, dan dua bungkak nyuh gadang serta nyuh gading.

Kemudian malukat akan dimulai dari air payau yang berada di bawah pura.

Untuk membersihkan diri.

Setelah itu, baru menuju ke pasiraman yang akan dilukat oleh pemangku.

Dimana pamedek hanya perlu membawa canang sari untuk malukat.

Sementara untuk sembahyangnya bisa pejati dan canang sari.

Fasilitas Pura Tirta Empul juga sangat lengkap.(*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved