Berita Gianyar

Terancam Punah, Distanak Gianyar Budidaya Ayam Ras Bali

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Gianyar, Bali membuat program budidaya ayam ras bali. Ayam ini paling banyak diperlukan untuk upacara agama.

Istimewa
Ayam ras Bali yang saat ini hampir punah. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Ayam ras bali secara daging memang tak terlalu menguntungkan jika dijadikan hidangan kuliner.

Sebab dagingnya relatif sedikit, meskipun memiliki rasa yang memikat.

Hal tersebut diduga menjadi penyebab pengusaha enggan membudidayakan ayam ras bali.

Di Bali, ayam-ayam tersebut biasa digunakan untuk kurban upacara keagamaan.

Selama ini umat pun cukup sulit mencari ayam ras bali, tak semudah seperti mencari ayam boiler.

Baca juga: DPRD Gianyar Bahas Pembentukan Badan Riset Gianyar, Tipe Badan Jadi Fokus Pembahasan


Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Gianyar, Bali pun membuat program budidaya ayam ras bali.

Lokasi yang ditunjuk dalam program ini adalah Banjar Tarukan, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring. 


Kepala Distanak Gianyar, Anak Agung Ari Putri didampingi Kabid Pembibitan dan Produksi, Anak Agung Parwata, Selasa 8 November 2022 membenarkan hal tersebut.

Ia menjelaskan, ayam ras bali ini di antaranya  adalah ayam biying, ijo, brumbun, wangkas, ireng atau jenis lain seperti biying brahma.

Baca juga: Penampakan Pasar Tradisional Blahbatuh Gianyar Bali : Dulu Terbakar, Kini Akan Dijadikan Taman Kota

Kebutuhan terhadap ayam tersebut sangat tinggi untuk upacara keagamaan.


Dia mengungkapkan, ayam jenis demikian yang ada saat ini, sudah tidak lagi murni. Sebab gennya telah dicampur dengan ayam luar seperti  kancingan, filipina atau pejantan lain yang bukan asli Bali.

"Sekalipun misalnya ada ayam biying, namun itu sudah tidak asli lagi, sudah tercampur dengan jenis lain, apalagi mencari biying brahma, susahnya minta ampun," ungkapnya.

Baca juga: Warga Gianyar Tewas Tabrak Pikap LPG di Mengwi, Melaju dengan Kecepatan Tinggi, Ini Kronologinya


Pihaknya pun kerap mendapatkan curhatan masyarakat terkait hak tersebut.

Sebab itu Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar pun mengembangkan program pemurnian ayam Bali, khususnya untuk kebutuhan upakara. Lahan yang digunakan di BPP Dinas Pertanian Provinsi Bali yang berlokasi di Banjar Tarukan, Desa Pejeng.

"Luas lahan 1 hektar, sangat memadai untuk pengembangan program ini," ujar Agung Parwata menambahkan.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved