G20 di Bali

Ini Kata Luhut Soal Kekhawatiran KTT G20 Bali Tak Hasilkan Pernyataan Bersama Pemimpin yang Hadir

Ini Kata Luhut Soal Kekhawatiran KTT G20 Bali Tak Hasilkan Pernyataan Bersama Para Pemimpin Yang

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Marianus Seran
(Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui awak media di Polda Bali pada Kamis 10 November 2022. Sebut Presiden Rusia Vladimir Putin tak hadir KTT G20. 

 

TRIBUN BALI.COM, NUSA DUA - Karena situasi geopolitik dunia sedang tidak kondusif, terutama akibat perang Rusia-Ukraina dengan rentetan dampaknya termasuk perkiraan resesi ekonomi global, ada kekhawatiran bahwa KTT G20 di Bali pada 15 dan 16 November 2022 tidak akan menghasilkan komunike (pernyataan) bersama dari para pemimpin yang hadir.


Apalagi, dalam KTT G20 Bali kali ini, tidak lengkap seluruh 20 pemimpin negara G20 hadir.
Ada 17 kepala negara dari anggota G20 yang dipastikan hadir, dan ada 3 kepala negara yang tidak bisa hadir.


Terhadap kekhawatiran itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut B. Panjaitan selaku Ketua Bidang Penyelenggaraan KTT G20 mengakui terus terang bahwa dunia saat ini dihadapkan pada situasi yang rumit dan kompleks.

Baca juga: Luhut Minta Maaf Selama Persiapan dan Penyelenggaraan KTT G20 Kenyamanan Masyarakat Bali Terganggu


Bahkan, dikatakan Luhut, belum pernah dalam sejarah G20, situasi dunia begitu kompleks seperti sekarang ini.


Jika dihadapkan pada keadaan dunia yang rentan ini pada akhirnya KTT G20 Bali tidak menghasilkan komunike bersama para pemimpin G20 atau Leaders` Communique, bagi Luhut itu tidak masalah.


Sebab, ungkap Luhut, dari dari sekian pertemuan termasuk side event (kegiatan sampingan) terkait G20 selama masa presidensi dipegang Indonesia, banyak hal yang dihasilkan.
Luhut menyebut ada 361 hasil dari rangkaian kegiatan G20 di Indonesia, yang nilainya dari sisi ekonomi mencapai miliaran dollar AS atau triliunan rupiah.


“Itu dari aneka macam bidang seperti kesehatan, dekarbonisasi dan masih banyak lagi lainnya. Misalnya juga berhasil membangun kerjasama dalam restorasi mangrove.

Jadi saya melihat Leaders` Communique memang penting tetapi yang lebih penting lagi adalah hal-hal yang konkret yang bisa kita lihat hasilnya dari pertemuan negara-negara anggota G20 itu,” terang Luhut dalma konferensi pers di Media Centre KTT G20 di The Westin Resort, Nusa Dua, Badung, Bali, pada Sabtu 12 November 2022.

Baca juga: Luhut: Total 12.750 Orang Datang ke Bali Terkait Kegiatan KTT G20 di Bali


“Kita masih berharap ada waktu beberapa hari ke depan yang mungkin ada komunike yang bisa dituangkan.

Tetapi, kalau tidak ada komunike, ya paling tidak selama pertemuan ini kita bisa membuat suasana itu lebih cair,” imbuh Luhut.


Dalam kesempatan itu, menjawab pertanyaan wartawan, Luhut juga mengungkapkan bahwa selain Presiden Rusia Vladimir Putin, dua kepala negara lainnya yakni Presiden Brasil dan Meksiko juga tidak bisa hadir secara langsung ke KTT G20 Bali.


Batalnya kehadiran dua presiden dari dua negara anggota G20 dari kawasan Amerika Latin ini, karena sejumlah alasan.


Brasil, jelas Luhut, baru saja mengadakan Pemilu pada akhir Oktober lalu dan hasilnya sudah diketahui.

Berdasarkan pemberitaan, Lula da Silva terpilih sebagai pemenang Pemilu dan akan menjadi Presiden Brasil berikutnya yang akan dilantik pada 1 Januari 2023.
Dengan demikian Presiden Brasil saat ini memang akan segera berakhir masa jabatannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved