G20 di Bali
Terkait PPKM KTT G20, Pelayanan Administrasi di Kantor Camat Denpasar Selatan Tetap Berjalan
Terkait dengan pelaksanaan KTT G20 yang dipusatkan di Nusa Dua, Badung, wilayah Denpasar Selatan juga kena imbas.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Terkait dengan pelaksanaan KTT G20 di Bali yang dipusatkan di Nusa Dua, Badung, wilayah Denpasar Selatan juga kena imbas.
Hal ini karena ada venue yang dikunjungi delegasi KTT G20 di wilayah Denpasar Selatan.
Sehingga wilayah Denpasar Selatan terkena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
PPKM ini berlangsung mulai tanggal 12 – 17 Oktober 2022.
Baca juga: Kecipratan Dua Hotel untuk KTT G20, Dezire Harap Tingkatkan Kepercayaan Wisatawan terhadap Denpasar
Meskipun terkena PPKM, namun pelayanan administrasi untuk masyarakat di kantor camat Denpasar Selatan tetap berlangsung.
Hal tersebut diungkapkan oleh Camat Denpasar Selatan, I Made Sumarsana pada Minggu, 13 November 2022.
“Karena kena imbas KTT G20, kita disuruh PPKM. Kami di kantor menerapkan PPKM 50 persen. Tetap melayani masyarakat,” kata Sumarsana.
Pihaknya mengimbau kepada kantor-kantor swasta yang ada di wilayahnya untuk melakukan PPKM.
Baca juga: Persiapan KTT G20 Hampir 100 Persen, Luhut Minta Maaf Ganggu Kenyamanan Warga Bali
Jika tak bisa, bisa menggunakan alternatif lain sehingga tidak mengganggu kelancaran KTT G20.
Dirinya mengatakan, ada beberapa venue di Denpasar Selatan yang akan dikunjungi delegasi seperti wilayah Tahura di kawasan Pura Candi Narmada maupun kawasan Serangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, AA Gede Wiratama mengatakan semua sekolah di Denpasar Selatan, sekolah daring saat KTT G20.
“Sudah semua mulai 12 November, ada 218 sekolah yang melaksanakan daring di Denpasar selatan,” kata Wiratama.
Baca juga: 3 Kepala Negara Resmi Batal Hadiri Langsung KTT G20 di Bali, Luhut Ungkap Alasan Utama
Wiratama mengatakan sekolah yang ikut daring mulai dari kelompok bermain, TK/PAUD, SD, SMP, termasuk SMA/K.
Adapun rincian sekolah daring tersebut yakni TK/PAUD sebanyak 79, kelompok bermain sebanyak 21, tempat penitipan anak sebanyak 4 titik.
Selain itu, Pusat Kegiatan Masyarakat (PKBM) sebanyak 2 tempat namun satu tempat sudah tidak aktif.
