Berita Jembrana

BPBD Jembrana Ingatkan Resiko Saat Bencana, Masih Verifikasi Kerusakan Akibat Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jembrana (BPBD Jembrana), masih memverifikasi tingkat kerusakan rumah akibat bencana alam.

Coco
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jembrana (BPBD Jembrana), masih memverifikasi tingkat kerusakan rumah akibat bencana alam. Ada rumah yang rusak berat, namun dilaporkan rusak ringan, begitu sebaliknya. BPBD juga mengingatkan resiko bencana jika warga tak mau pindah rumah. Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengatakan pihaknya menerjunkan tim verifikasi ke lapangan dengan acuan titik koordinat sejak Senin 14 November 2022. Tim yang diterjunkan bertugas memastikan tingkat kerusakan rumah atau bangunan. 

Terkait relokasi rumah, ia menyerahkan sepenuhnya ke warga. Petugas tak mengharuskan warga korban bencana setuju relokasi atau tidak. Namun risiko ditanggung oleh warga tersebut saat terjadi bencana.

Kata Agus, kali ini yang diutamakan adalah warga yang mau relokasi baru kemudian warga yang mendapat stimulan. "Prioritas untuk yang relokasi rumah dulu disusul untuk stimulan juga mengingat masih ada proses yang perlu dilakukan," jelasnya. (mpa)

Kesempatan Baik untuk Relokasi

BPBD Jembrana masih memastikan ke Pemprov Bali terkait lahan yang akan jadi tempat relokasi. Sebelumnya ada beberapa alternatif lahan. Setelah pasti, warga yang setuju relokasi akan diajak untuk meninjau lokasi. "Kami pastikan lagi lahan yang mana akan diberikan. Kemarin kan ada beberapa lokasi yang disebutkan. Satu contohnya lahan kantor perkebunan di Bilukpoh Kangin," jelas Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra.

Ia menjelaskan, saat warga setuju relokasi, mereka akan pindah tempat tinggal. Sedangkan untuk lahan sebelumnya tetap menjadi hak mereka. Lahan tersebut akan dialihkan menjadi lahan pertanian. Ia ingatkan, ini kesempatan yang baik untuk relokasi. "Sehingga kami harapkan sekarang sudah klir. Sekarang ini kesempatan bagi mereka, kalau belakangan ingin relokasi akan kesulitan di administrasi," demikian tandas Agus. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved