G20 di Bali

200 Personel Pengamanan KTT G20 di Bali Sudah Ditarik, Deteksi Wajah di Gilimanuk Masih Beroperasi

200 personel kepolisian yang sebelumnya melakukan pengetatan pengamanan rangkaian KTT G20 Bali di Nusa Dua, Badung, resmi ditarik

Istimewa
Pola pengamanan yang diperketat saat kegiatan pengamanan KTT G20 di Bali berlangsung di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Kamis 17 November 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - 200 personel kepolisian yang sebelumnya melakukan pengetatan pengamanan rangkaian KTT G20 di Nusa Dua, Badung, resmi ditarik, Kamis 17 November 2022 malam.

Namun begitu, pola pengamanan masih tetap berlaku. Polisi juga mengapresiasi seluruh masyarakat pengguna pelabuhan yang sudah bekerja sama selama pola pengamanan Operasi Puri Agung 2022 tersebut. 


"Per kemarin malam sudah tuntas pengamanannya. Artinya kita tarik dan kembalikan ke kegiatan sebelumnya," tegas Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana saat dikonfirmasi, Jumat 18 November 2022.

Baca juga: Pembangunan Toko Modern Berjejaring di Jembrana Disegel, Segala Kegiatan Dihentikan


Sementara, kata dia, tidak ada hal yang menonjol. Sebab, selain aparat juga dibantu oleh masyarakat yang taat dengan pola pengamanan yang telah ditentukan.

Sehingga, setelah seluruh personel ditarik, pola pengamanan masih berlaku seperti sebelumnya.

Pemeriksaan kendaraan, barang dan orang tetap dilakukan dengan nama kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD). 


"Tidak ada kendala selama ini. Semua aman. Untuk pola pengamanannya nanti secara selektif meskipun personelnya juga dikurangi," kata dia.

Baca juga: Kolam Renang Tegal Cangkring Kumuh dan Tak Terawat, Aset Pemkab Jembrana Terbengkalai


AKBP Juliana juga menyebutkan, untuk alat pengecekan seperti metal dan mirror detector juga masih beroperasi dalam pengamanan. Hanya saja, penggunaannya dilakukan secara selektif atau sewaktu-waktu. 


"Alat-alat pengamanan masih tetap standby karena personelnya juga masih ada," tegasnya.


Deteksi Wajah Masih Beroperasi


Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana menyebutkan, untuk alat deteksi wajah masih tetap beroperasi di Pelabuhan Gilimanuk meskipun pengamanan KTT G20 telah selesai. 


"Masih stand by. Personelnya kan masih ada dan tetap anggota mengawasi di pintu masuk," kata AKBP Juliana.

Baca juga: Sebulan Pasca Bencana, Warga Bilukpoh Jembrana Bersihkan Rumah dan Temukan BPKB Motor


Dalam penggunaan sebelumnya, pendeteksi wajah masih belum menemukan hal mencurigakan.

Selama ini tidak ada pemberitahuan terkait orang mencurigakan maupun oknum yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).


"Ada beberapa alat deteksi wajah yang masih stand by di Pelabuhan Gilimanuk," jelasnya.


Selain DPO, kata dia, hanya mendeteksi warga yang memiliki identitas mencurigakan.

Mencurigakan yang dimaksud adalah seperti identitasnya yang buram, tak terbaca dan sebagainya. 

"Kemarin hanya ada identitas yang rusak dan sebagainya. Tapi secara umum semua lengkap membawa identitas," tandasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved