Berita Denpasar

Sempat Jatuh Saat Pandemi, Ini Empat Pilar Bangun Pariwisata Berkelanjutan di Bali dalam New Normal

Sempat Jatuh Saat Pandemi, Ini Empat Pilar Bangun Pariwisata Berkelanjutan di Bali dalam New Normal

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ Putu Yunia Andriyani
Amol Titus selaku CEO IndonesiaWISE menjelaskan pentingnya empat dimensi dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Bali (Putu Yunia Andriyani) 

Tapi kalau ada dukungan jelas akan lebih maksimal,” tambah Amol. 

Berbeda dengan sosial yang memerlukan dukungan aspek lainnya. 

Seperti perhotelan yang tidak cukup dengan menerapkan best practice dalam menjaga lingkungan. 

Perhotelan bisa mendukung implementasi pariwisata dengan menyediakan cinderamata dan perabotan yang alami dan asli Bali. 

Contoh lain bisa diterapkan pada UMKM dan koperasi yang tidak cukup dengan dukungan pemesanan barang, tetapi juga dengan edukasi. 

Mereka membutuhkan dukungan dengan edukasi sehingga bisa mengembangkan produk untuk meningkatkan standardisasi implementasi. 

“Kita ga cukup memesan barang saja, tetapi perlu edukasi terkait dengan produk ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

Tidak sekedar memberikan informasi persyaratan ramah lingkungan seperti apa, tapi kita bimbing mereka, beri tahu trend saat ini,” tambahnya. 

Pada dimensi lingkungan, CEO IndonesiaWISE ini menegaskan untuk tidak fokus pada keindahannya saja, namun juga pada permasalahannya. 

Banyak destinasi unik di Bali seperti di pantai dan hutan, namun terkadang permasalahannya seperti degradasi dan sampah kerap dilupakan. 

Bali perlu menentukan tujuan lingkungan murni sebagai bagian dari kehidupan pariwisata

“Kalau tujuannya sudah lingkungan murni maka ini akan menjadi magnet kuat untuk pariwisata dan bermanfaat untuk masyarakat Bali dan juga wisatawan,” imbuhnya. 

Untuk pengembangannya sendiri tidak semata-mata hanya membutuhkan peran satu pihak namun juga memerlukan partisipasi seluruh stakeholder. 

Contoh kecil adalah merubah mindaey dan kebisaan dengan membawa botol minum sendiri dan mengurangi penggunaan kantong plastik. 

Bisa juga menggunakan air yang diisi ulang, tidak hanya di kantor tetapi juga di restoran-restoran. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved