Berita Denpasar
Sempat Jatuh Saat Pandemi, Ini Empat Pilar Bangun Pariwisata Berkelanjutan di Bali dalam New Normal
Sempat Jatuh Saat Pandemi, Ini Empat Pilar Bangun Pariwisata Berkelanjutan di Bali dalam New Normal
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
Untuk pengembangan dimensi ekonomi, Bali memerlukan program kerjanya yang berkelanjutan.
Seperti yang terjadi pada G20 sebelumnya, Amol menceritakan Bali mendapatkan dukungan dari luar negeri untuk mengembangkan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Akses untuk keuangan juga bisa didapatkan apabila Bali bisa menerapkan energi terbarukan, serta menggunakan angkutan umum dan listrik.
Pengembangan pariwisata berkelanjutan inj seharusnya dilaksanakan di seluruh Bali dan tidak dijadikan sebagai sebuah trend belaka.
IndonesiaWISE telah meneliti dan berbagi bersama 100 stakeholder dari pihak perhotelan, museum, dan destinasi wisata lainnya.
IndonesiaWISE juga telah melihat kondisi 40 destinasi iconic yang ada di seluruh Bali untuk berbagi best practice dalam mengembangkan budaya.
Pada awal 2023, Amol Titus menuturkan pihaknya akan mengadakan workshop bersama dengan karyawan dan karyawati dari seluruh stakeholder.
Tujuannya sendiri adalah untuk memfokuskan dan menginformasikan secara detail dimensi-dimensi yang telah disebutkan, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi mereka dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan.
Dengan demikian, kompetensinya dapat ditingkatkan dan dikembangkan untuk memaksimalkan pariwisata berkelanjutan di Bali. (*)