Berita Tabanan

Bangkitkan Pariwisata Tabanan, seniman lukis Oka Astawa gores tinta di papan surfing

Bangkitkan Pariwisata Tabanan, seniman lukis Oka Astawa gores tinta di papan surfing

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Pameran karya Seniman asal Banjar Pangkuh Tibah Baleran, Desa Pangkung Tibah Kecamatan Kediri Tabanan, I Gede Oka Astawa di Pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Sektor pariwisata menjadi tumpuan bagi Kabupaten Tabanan. Di masa adaptasi kebiasaan baru ini, seniman lukis asal Tabanan, I Gede Oka Astawa membuat gebrakan. Ia melukis di media papan surfing. Yang bertujuan untuk kebangkitan pariwisata bumi lumbung beras.

Oka Astawa mengatakan, dirinya menorehkan goresan tinta di papan surfing. Yang kemudian menjadi pameran instalasi di Pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan. Dengan tema “art surf and marine ecology” yang digelar mulai 3 hingga 15 Desember 2022. Tentu saja itu bertujuan supaya minat wisatawan ke Bali, khususnya ke Tabanan meningkat. Alasannya, Bali dan Tabanan sangat bertumpu pada sektor pariwisata.

“Pameran ini saya buat untuk membangkitkan pariwisata ditengah kondisi new normal. Dengan tema ekologi laut,” ucapnya Minggu 4 Desember 2022.

Dijelaskannya, bahwa wisatawan terutama mancanegara senang berburu ombak di Bali. Maklum saja, itu dikarenakan rata-rata ombak di Bali, cukup digemari untuk para surfer dari berbagai negara. Nah, karena wisatawan yang gemar surfing banyak, kemudian menjadi alasan dirinya membuat pameran instalasi lukisan itu. 

“Surfing menjadi salah satu ikon pariwisata Bali, sekaligus menjadi salah satu penanda artepak dari catatan sejarah dimasa pandemi ini. Untuk itulah saya mengangkat surfing sebagai ide kekaryaan saya,” ungkapnya.

Seniman asal Banjar Pangkuh Tibah Baleran, Desa Pangkung Tibah Kecamatan Kediri itu menyebut, ada 19 karya yang ditampilkan. Seluruhnya menggambar tentang ekologi laut. Dari kemarin hingga saat ini, antusias pengujung cukup tinggi. Terutama, mereka yang datang dari luar Tabanan. Menariknya, juga terkait dengan Respon terhadap karya. Para pengujung cukup terkesima dengan hasil goresan tangannya tersebut. 

“Karena media yang digunakan tidak konvensional, atau dari papan surfing jadi semacam mencuri perhatian pengunjung,” katanya.

Ia menambahkan, pantai dan ombak merupakan anugerah. Oleh karena itu, dirinya meminta supaya masyarakat Bali menjaga kelestarian lingkungan. Pun juga terkait dengan kebersihannya. Dan dirinya pun akan mencoba karya-karya non konvensional atau tidak hanya pada media kanvas atau patung hingga media konvensional lainnya.

“Saya akan membuat karya lain lagi yang tidak konvensional,” bebernya. (*).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved