Berita Denpasar
Ketemu Relawan PMI di Buyan, Wisatawan Asal Perancis Semakin Kagum dengan Bali
Ketemu Relawan PMI di Buyan, Wisatawan Asal Perancis Semakin Kagum dengan Bali
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tiga orang wisatawan asal Perancis semakin dibuat kagum dengan Indonesia, khususnya Bali.
Mereka adalah Chris, Manu, dan Carima yang sedang melakukan perjalanan mencari air terjun di Buleleng.
Saat melewati Danau Buyan, Desa Pancasari mereka menyempatkan diri untuk singgah dan melihat keindahan danau.
Tidak sengaja mereka masuk ke dalam perkemahan relawan PMI yang sedang melaksanakan acara Temu Bakti Relawan (TBR).
Di sana mereka disambut dengan hangat oleh seluruh relawan PMI yang sedang melakukan istirahat makan siang.
Setiap bertemu dengan relawan, Chris dan kedua temannya selalu mendapatkan sapaan ramah dari relawan.
Hal ini membuat Chris semakin kagum dengan Indonesia, khususnya dengan masyarakat Bali.
“Orang-orang di sini sangat ramah, setiap jalan mereka selalu bilang hai atau selamat pagi.
Berbeda dengan Perancis yang orang-orangnya selalu melihat ke arah kaki saat berjalan,” kata Chris.
Keramahan tidak berhenti sampai disitu saja, Chris dan kedua temannya disuguhkan dengan segelas kopi hangat khas Bali.
Mereka sangat menikmati kopi itu, apalagi cuaca di tepi Danau Buyan yang dingin namun sejuk dan alami.
Untuk mendampingi kopi, mereka dikenalkan dengan kue tradisional khas Bali, yaitu lak-lak.
Lak-lak yang dimasak langsung di tempat perkemahan membuat kue ini nikmat disantap bersama kopi.
Manu, teman Chris mengatakan sebelumnya mereka pernah melihat kue serupa namun ukurannya lebih besar.
Oleh relawan PMI, Chris dan kawan-kawan diperkenalkan dengan kegiatan dan juga mengenal lebih dalam tentang Palang Merah Indonesia.
Mereka mengaku baru pertama kali melihat kegiatan relawan seperti ini walaupun di Perancis pun ada Palang Merahnya.
“Kami kira ini sangat luar biasa karena membangun solidaritas dan kebersamaan ini penting.
Jadi tidak hanya menjalankan tugas, tetapi perlu juga untuk mengapresiasi dan meningkatkan kualitas,” tutur Chris.
Sebagai apresiasi pula kepada relawan, Chris dan kawan-kawannya dengan tulus memberikan donasi untuk pengembangan PMI.
Melalui saran dari relawan asli Buleleng, Chris dan kawan-kawannya itu pun bergegas menuju air terjun impian mereka. (*)