Berita Badung

Kasus HIV/AIDS di Badung Meningkat Dari Tahun Sebelumnya, Tahun 2022 Ada 310 Kasus Positif

Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Badung, mengalami peningkatan.

Kompas.com
Ilustrasi - Diakui, pergerakan penduduk di Kabupaten Badung besar, termasuk migrasi pengidap HIV juga ada dari daerah lainnya yang tidak lapor kalau positif. Sehingga memengaruhi pertumbuhan kasus HIV di Badung. Kendati demikian, perkembangan pariwisata di Kabupaten Badung, tidak semata-mata menjadi pemicu meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS di Gumi Keris. Terlebih, tingginya mobilitas penduduk yang sulit dikendalikan. 

Selain itu penyebarluasan informasi tentang HIV AIDS, agar benar-benar memberikan informasi kepada masyarakat.

"Untuk menekan kasus, kita gencarkan sosialisasi.

Tujuannya meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kepedulian serta peranan aktif dari masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian HIV.

Sehingga tidak ada lagi stigma dan diskriminasi, terhadap orang yang terkena penyakit HIV," jelasnya.

Pihaknya juga tidak menampik, ditemukan sebanyak 4.737 kasus, yaitu telah mencapai 98,24 persen jika dibandingkan dengan estimasi ODHA di Kabupaten Badung.

Diakui, pergerakan penduduk di Kabupaten Badung besar, termasuk migrasi pengidap HIV juga ada dari daerah lainnya yang tidak lapor kalau positif.

Sehingga memengaruhi pertumbuhan kasus HIV di Badung.

Kendati demikian, perkembangan pariwisata di Kabupaten Badung, tidak semata-mata menjadi pemicu meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS di Gumi Keris.

Terlebih, tingginya mobilitas penduduk yang sulit dikendalikan.
Diakui, pergerakan penduduk di Kabupaten Badung besar, termasuk migrasi pengidap HIV juga ada dari daerah lainnya yang tidak lapor kalau positif. Sehingga memengaruhi pertumbuhan kasus HIV di Badung. Kendati demikian, perkembangan pariwisata di Kabupaten Badung, tidak semata-mata menjadi pemicu meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS di Gumi Keris. Terlebih, tingginya mobilitas penduduk yang sulit dikendalikan. (Tribun Bali/Dwi S)

"Ini menunjukkan hasil kerja keras kita, dalam meningkatkan sarana pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Di samping juga dengan gencarnya sosialisasi HIV AIDS, kepada masyarakat untuk deteksi dini HIV membuat mulai mencairnya fenomena gunung es HIV AIDS," jelasnya.

Dalam pelaksanaan Hari AIDS Sedunia Tahun 2022 ini, pihaknya mengajak semua pihak untuk melakukan promosi pencegahan dan pengendalian HIV AIDS.

Mendorong perluasan akses terhadap pencegahan, tes HIV, dan pengobatan untuk orang yang terkena kasus AIDS.

"Semakin banyak masyarakat yang mengetahui status HIV, sekaligus mendapatkan pengobatan Antiretroviral (ARV) lebih dini.

Maka dapat mendorong tercapainya 3 zero, yaitu tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian akibat AIDS.

Dan tidak ada stigma serta diskriminasi, untuk mencapai eliminasi HIV pada tahun 2030 di Kabupaten Badung," katanya.

Pihaknya, juga melakukan kegiatan sosialisasi HIV AIDS ke seluruh SMP, SMA/SMK negeri maupun swasta yang ada di seluruh Kabupaten Badung.

Program ini dilaksanakan, sejak September hingga November 2022 dengan jumlah sasaran total kelas 1.264 kelas dan total siswa yang sudah disasar 39.401 siswa. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved