BBM Langka
Solar dan Pertalite Masih Langka, Pelaku Pariwisata Bali Minta Pertamina Tanggungjawab
I Nyoman Subrata, Sekjen Asita Bali, yang sekaligus pengusaha travel di Pasar Asia, mengatakan agar Pertamina bertanggung jawab pada langkanya solar.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sampai saat ini BBM solar dan Pertalite masih langka di Bali.
Tentunya kondisi ini juga menghambat kegiatan pariwisata di Bali.
I Nyoman Subrata, Sekjen Asita Bali, yang sekaligus pengusaha travel di Pasar Asia, mengatakan ia pun menyusun beberapa strategi agar kendaraan-kendaraan travelnya tetap mendapatkan solar dan Pertalite.
Baca juga: BPH Migas Tetapkan Kuota BBM, Antrean BBM Terjadi Karena Kondisional Lapangan
Baca juga: Antrean BBM Mengular di Bali, Adakah Penyelewengan BBM Bersubsidi?

“Kebetulan kami kemarin karena melayani wisatawan di luar Badung, Denpasar, Gianyar Tabanan.
Kami instruksikan pengemudi untuk memenuhi tangki di tempat-tempat tersebut, dan pola ini akan ditiru dan stok di luar kabupaten tersebut akan habis.
Pada saat lakukan tour di luar daerah penuhi tangki, untuk pelayanan berikutnya,” jelasnya pada Kamis 8 Desember 2022.
Namun pada paket wisata yang sudah dibuat tidak bisa direvisi, karena sudah ada kontrak atau MoU tahunan.
Yang akan terjadi tentunya ia akan merugi.
Tidak ada pilihan dan jika dilakukan disubsidi di mana pun tidak bisa.
Kecuali untuk wisata yang tidak ada paket, mungkin ia bisa sampaikan bahwa kondisi kenaikan harga dari BBM.
Dan biasanya hanya tamu-tamu domestik akan memahami tapi tidak dengan wisatawan mancanegara.

“Dan kalau MoU dengan orang asing kita ubah, di tengah jalan tidak profesional kita.
Lebih baik kita menanggung ruginya,” terangnya.