BBM Langka
Solar Tersedia Lagi di Bali, Ada Syarat Beli, Eddy: Cuma Ada Kewajiban Harus Beli Dexlite 10 Persen
solar kini mulai tersedia kembali di Bali, namun bagi pengendara yang akan membeli solar, 10 persennya harus dibelikan BBM jenis dexlite
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Eddy mencontohkan, satu bus berukuran sedang hanya boleh membeli Rp 200 ribu solar, tentunya kurang jika dibandingkan dengan beban operasionalnya.
“Hanya boleh beli Rp 200 ribu dan itu pun 180 solar dan 20 ribu dexlite. Imbauannya seperti itu, mau tidak mau ya harus, karena kami butuh,” sambungnya.
Terkait hal tersebut, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan Bali.
Pasalnya, sebelum KTT G20, Kepala Dishub Bali telah mewanti-wanti jangan sampai ada keterlambatan pengadaan stok BBM.
“Beliau merespon sekali untuk jangan sampai hal-hal itu terjadi, apalagi Bali daerah kawasan wisata. Kalau misalnya nanti bus pariwisatanya tidak jalan, kan nanti terjadi ketimpangan dalam pelayanan. Sama halnya dengan kendaraan yang mengangkat material ini bisa menyebabkan pembangunan-pembangunan tersendat,” bebernya.
Ia mengatakan, setelah KTT G20 sukses di Bali dan dengan semua keindahan dan kepuasan negara lain, jangan sampai habis puas masyarakat kecil yang kena imbasnya.
“Ada masukan, itu (antrean) sampai 2 jaman itu untuk solar. Antreannya panjang tidak bisa ditinggalkan. Jalan sedikit diem, jalan sedikit diem, pengisiannya itu kan memakan waktu jadinya,” ujarnya.
Namun sebelumnya, dari pihak Pertamina mengatakan, ada sejumlah kendaraan yang mestinya menggunakan dexlite, tetapi justru mengantre membeli solar.
Terkait hal ini, Eddy mengatakan, sulit untuk serta-merta meningkatkan penggunaan BBM dari solar ke dexlite.
Mengingat saat ini, ekonomi Bali baru tumbuh kembali.
Tetapi tentunya, edukasi akan tetap dijalankan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
“(Memang) tidak bisa serta merta semu ditingkatkan. Ya pelan-pelan, kita juga melihat situasi kondisi ekonomi,” katanya.
Pihaknya tengah menanti atensi dari Kementerian Perhubungan selaku ‘pembina’ Organda soal kelangkaan solar ini.
Dia berharap, Bali yang merupakan daerah tujuan pariwisata tidak ada kendala. Khususnya soal ketersediaan bahan bakar.
Sementara itu, Kelompok Nelayan Sinar Bahari, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng mengeluhkan sulitnya mendapatkan pertalite.