Berita Klungkung
Kabupaten Klungkung, Bali Dapat Jatah 28 Wifi Gratis Tahun 2023
Dinas Komunikasi dan Informatika Klungkung berencana menambah wifi gratis di 28 lokasi di kabupaten Klungkung, Bali.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Kartika Viktriani
SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM- Dinas Komunikasi dan Informatika Klungkung berencana menambah wifi gratis di 28 lokasi.
Wifi gratis ini rencananya akan dipasang di beberapa destinasi wisata di Klungkung, yang sampai saat ini belum terjangkau wifi gratis.
Kadiskominfo Klungkung I Wayan Parna mengungkapkan, penambahan wifi gratis ini bagian dari program Bali Smart Island yang digagas oleh Pemprov Bali. Tahun ini Wifi gratis sudah terpasang di 148 titik di Klungkung.
"Kalau tahun ini sudah ada 148 titik wifi gratis yang ada di Klungkung," ujar Wayan Parna, Minggu (11/12/2022).
Dengan rincian Wifi di desa adat sebanyak 122 titik, di 9 Puskesmas, serta di 17 objek wisata di Klungkung.
Beberapa objek wisata di Klungkung yang dipasangi Wifi gratis, diantaranya Devil Tears di Desa Lembongan, Pantai Atuh di Desa Pejukutan, Pantai Klingking di Desa Bunga Mekar, panggung terbuka di Nus Ceningan.
Termasuk destinasi di Klungkung daratan seperti di Museum Semarajaya di Kota Semarapaura, dan Pura Goa Lawah di Desa Pesinggahan.
"Kalau di tempat-tempat publik seperti alun-alun, dan monumen memang sudah terpasang juga wifi gratis," ungkap Parna.
Baca juga: Anggaran Rp2,1 Miliar, Pemkab Karangasem Akan Beri Layanan Wifi Gratis untuk Sekolah di Karangasem
Sementara pada tahun 2023 nanti, Klungkung kembali mendapat jatah Wifi gratis untuk dipasang di 28 lokasi.
Pihak Diskominfo Klungkung saat ini masih melakukan pemetaan, untuk menentukan lokasi pemasangan 28 wifi gratis tersebut.
Mengingat ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan pemasangan wifi gratis tersebut. Misalnya adanya akses listrik yang mudah, serta tersedianya jaringan telekomunikasi.
"Kami masih melakukan pemetaan untuk lokasi pemasangan, yang pasti nanti dipasang tempat publik. Bisa di destinasi wisata, dan tempat publik lainnya," ungkap Wayan Parna. (mit)