serba serbi

Kisah Rai Suweca, Ngiring Ngusada Dengan Ramuan Herbal, Hingga Jadi Pendiri UD Tri Hita Karya 

Rai Suweca, sapaan akrabnya, adalah salah satu pria yang terpilih secara niskala untuk 'ngiring' atau menjalankan amanah dari leluhur, bhatara-bhatari

Istimewa
Rai Suweca - Rai Suweca, sapaan akrabnya, adalah salah satu pria yang terpilih secara niskala untuk 'ngiring' atau menjalankan amanah dari leluhur, bhatara-bhatari. 

"Jadi dalam mimpi itu, diberitahu kalau sakit ini maka ini obatnya," jelas pria asal Banjar Gede Sempidi ini.

Tidak ada pikiran awal Rai Suweca akan menjadi balian, sebab ia memang menempuh pendidikan sebagai Insinyur Teknologi Pangan di Unud.

Rai Suweca - Rai Suweca, sapaan akrabnya, adalah salah satu pria yang terpilih secara niskala untuk 'ngiring' atau menjalankan amanah dari leluhur, bhatara-bhatari.
Rai Suweca - Rai Suweca, sapaan akrabnya, adalah salah satu pria yang terpilih secara niskala untuk 'ngiring' atau menjalankan amanah dari leluhur, bhatara-bhatari. (Istimewa)

Awal sebelum ia ngiring, Rai Suweca memang merasakan hidupnya tidak terlalu baik. 

Perekonomian morat-marit, dan keluarga sakit-sakitan. 

Kemudian sesuai tradisi mapeluasan di Bali, ia mendapatkan amanah itu.

Namun karena usia yang masih muda, Rai Suweca meminta tempo atau waktu. 

Sebab ia masih bekerja, baik sebagai kontraktor dan lain sebagainya. 

Kini setelah merasa telah siap, Rai Suweca memberanikan diri mengemban tugas ngiring ini. 

Alhasil perekonomian mulai membaik, dan ia mendapatkan banyak sekali arahan niskala dari ida bhatara untuk membantu pengobatan dengan ramuan herbal

Bahkan kini Rai Suweca kerap mengobati kanker dengan ramuan herbal

"Tentunya dalam membuat ramuan herbal ini dibantu dan diarahkan oleh beliau," sebutnya. 

Ia pun mulai menanam bahan-bahan yang akan dijadikan ramuan herbal di rumahnya, seperti ginseng, bunga rosella, jahe, dan sebagainya. 

"Saya tanam di rumah dan di sawah, lokasi di sempidi. Untuk tanaman obat," katanya.

Sejak 2,5 tahun lalu mulai ngiring, Rai Suweca terus kedatangan tamu (pasien). 

Tidak hanya dari Bali, bahkan tamu dari luar Bali juga berdatangan ke rumahnya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved