Nenek Hilang di Sungai Bangli

Hilang di Sungai Pengibul Bangli Sejak Rabu, Pencarian Wayan Jangklek Gunakan Upaya Niskala 

Pasca tidak pulang ke rumah pada hari Rabu (14/12/2022), pencarian Ni Wayan Jangklek terus dilakukan, Kamis (15/12/2022).

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Keponakan Ni Wayan Jangklek (70), I Wayan Muliarta. Nenek tersebut hilang dan dilakukan pencarian di seputaran Sungai Pengibul, Bangli, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Pasca tidak pulang ke rumah pada hari Rabu (14/12/2022), pencarian Ni Wayan Jangklek terus dilakukan, Kamis (15/12/2022).

Selain menggunakan upaya sekala, pencarian juga dilakukan secara niskala.


Hal tersebut diungkapkan keponakan Ni Wayan Jangklek bernama I Wayan Muliarta.

Baca juga: Menyerah, Rekanan Pembangunan DPT Guliang Kangin Bangli Bernilai Rp1,5 Miliar Diputus Kontrak

Kata dia, pencarian mulai dilakukan sejak Rabu (14/12/2022) pukul 18.00 wita.

Berawal saat pihak keluarga curiga karena korban tak kunjung pulang. 


"Korban sehari-harinya mencari sayur pakis, kayu bakar, kelapa, daun ketela untuk dijual. Dan biasanya jam 18.00 wita sudah di rumah. Tapi karena belum pulang, pihak keluarga akhirnya melakukan pencarian," jelasnya.

Baca juga: 200 Siswi SMP Menari di Jalan Utama Penglipuran Bangli, Simak Beritanya!


Pencarian keberadaan korban menyasar sekitaran sungai Pengibul, atau yang oleh warga sekitar biasa disebut bendungan Tukad dauh/tukad yeh dah.

Sungai ini lokasinya berada di perbatasan Bangun Lemah Kawan, Desa Apuan, Susut, Bangli dengan Banjar Enjung Sari, Desa Bakbakan, Gianyar. 


"Awalnya pencarian dilakukan oleh keluarga, karena saat itu ada persiapan odalan. Namun akhirnya proses pencarian dibantu seluruh warga setelah adanya pemberitahuan dari pihak peduluan. Selain juga anggota kepolisian dan kecamatan," imbuhnya.

Baca juga: Blangko e-KTP di Bangli Hanya Cukup Untuk 25 Hari Kedepan


Dari informasi yang didapatkan, Wayan Jangklek sekitar pukul 16.00 wita masih berada di sekitaran sungai.

Informasi itu didapatkan dari salah satu warga yang hendak mandi.

"Namun karena arus di sekitar deras dan air sungainya keruh, warga tersebut tidak jadi mandi. Sebenarnya di sekitar lokasi ini hanya gerimis. Yang mengakibatkan arusnya deras dan airnya naik karena kiriman dari tempat lain," ucapnya.


Setelah didatangi ke lokasi, ternyata benar ada barang-barang milik Wayan Jangklek yang tertinggal.

Di antaranya kayu bakar dan beberapa sayuran.

Namun keberadaan Wayan Jangklek tidak ditemukan.

"Pencarian malam itu hingga tengah malam. Tapi hasilnya nihil. Selain dilakukan pencarian secara sekala, kami juga berupaya menggunakan upaya Niskala. Hasilnya dikatakan bahwa korban masih berada di sekitar lokasi sungai," tandasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Bangli

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved