Berita Klungkung

Perumda Panca Mahottama Targetkan Semua Desa di Klungkung Terlayani Air Bersih Pada 2023

Perumda Panca Mahottama Targetkan Semua Desa di Klungkung Terlayani Air Bersih Pada 2023

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun bali/ Eka Mita Suputra
Dirut Perumda Panca Mahottama Klungkung I Nyoman Renin Suyasa. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Pelayanan air bersih di Nusa Penida masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Perumda Panca Mahottama Klungkung menargetkan tahun 2023 semua desa di Klungkung sudah mendapatkan pelayanan air bersih.

Dirut Perumda Panca Mahottama Klungkung I Nyoman Renin Suyasa mengungkapkan, sampai saat ini, masih ada 2 desa di Nusa Penida yang belum terjangkau layanan sambungan rumah dari Perumda Panca Mahottama Klungkung, yakni Desa Tanglad dan Pejukutan. 

Karena kondisi geografis dari kedua desa tersebut, yang berada di wilayah perbukitan dan jauh dari sumber mata air. Selama ini di kedua desa itu, dilayani dengan pengangkutan air bersih dengan mobil tangki dari Perumda Panca Mahottama.

"Target kami di tahun 2023, semua desa di Klungkung terlayani sambungan air bersih. Khususnya di Nusa Penida, pasca optimalisasi sumber mata air," ungkap Renin Suyasa.

Tiga desa yang sebelumnya dilayani dari Sumber Mata Air Guyangan seperti Desa Klumpu, Desa Batumadeg, Desa Bungamekar akan dialihkan memanfaatkan Sumber Mata Air Penida yang telah dilakukan optimalisasi tahun ini. 

Sehingga nantinya dua desa yakni Pejukutan dan Tanglad yang selama ini belum terlayani sambungan rumah Perumda Tirta Mahottama, dapat memanfaatkan Sumber Mata Air Guyangan.

"Jaringan induk sudah ada, tinggal pemasangan sambungan rumah saja. Bahkan di Desa Tanglad dan Desa Pejukutan warga sudah banyak daftar tunggu (sambungan rumah)," jelas Renin.

Perumda Air Minum Panca Mahottama dalam beberapa tahun terakhir terus menggenjot pelayannya. Tidak hanya dalam hal cakupan layanan ketersediaan air bersih, tapi juga keterbukaan informasi publik. Tahun ini Perumda Air Minum Panca Mahottama juga berhasil mendapatkan nilai tertinggi dalam penganugrahan keterbukaan informasi publik oleh Komisi Informasi Provinsi Bali.

"Kami dimonitoring Komisi Informasi Provinsi Bali. Ada benyak faktor yang dinilai, misalnya bagaimana kami menyampaikan informasi ke pelanggan, bagaimana kami menjawab keluhan dari pelanggan, semua kami lakukan terbuka melalui medsos," ungkap Renin.

Dirinya pun menyadari banyaknya kritikan yang diterima Perumda Tirta Mahotama jika adanya gangguan pelayanan air minum. 

"Masalah gangguan teknis hal yang biasa dalam pelayanan perusahaan daerah air minum. Tapi bagaimana kita memberikan informasi ke masyarakat secara terbuka. Kita berikan informasi rinci mengenai penangananya," jelasnya. 

Namun Renin menyadari jika kritik yang muncul hal itu merupakan konsekuensi dari suatu keterbukaan.

"Kritik itu konsekuensi dari keterbukaan, paling penting bagaimana merespon kritik itu dengan baik. Respon setiap kritikan dan pertanyaan dengan baik," jelasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved