Berita Klungkung
Sawah Ditumbuhi Belukar dan Ilalang, Petani Subak Tohpati Bali 5 Tahun Nantikan Perbaikan Irigasi
Petani sama sekali tidak dapat menanam padi, bahkan saat ini kebanyakan hanya ditumbuhi belukar dan ilalang.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Bertahun-tahun lahan pertanian di Subak Tohpati, Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali, mengalami kekeringan, akibat dari rusaknya saluran irigasi.
Hal ini membuat bertahun-tahun petani setempat tidak bisa menanam padi, lahan mereka hanya ditumbuhi belukar.
Terkait hal ini, petani di Subak Tohpati menyambangi Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Rabu 22 Oktober 2025.
Kelian Subak Tohpati, I Nengah Sudana mengatakan, petani di Subak Tohpati sudah 5 tahun menunggu perbaikan jaringan irigasi.
Baca juga: BANGKITKAN Permainan Langka di Tengah Subak dalam Festival ke Uma V di Tabanan Sebagai Pelestarian
"Sudah 5 tahun kami menunggu, disurvei juga berkali-kali tapi belum juga terealisasi," ujar Sudana, Kamis 23 Oktober 2025.
Akibat kerusakan jaringan itu, sekitar 22 hektar lahan pertanian warga terdampak.
Petani sama sekali tidak dapat menanam padi, bahkan saat ini kebanyakan hanya ditumbuhi belukar dan ilalang.
"Tadinya kami sudah pasrah, tapi dikatakan tahun ini sudah ada anggarannya, dan akan segera dikerjakan, kami ada kelegaan. Kami berharap agar segera tertangani lah," ungkapnya.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Klungkung, I Ketut Mana, menjelaskan bahwa terowongan irigasi di Subak Tohpati jebol sejak tahun 2018.
Kondisi makin parah di tahun 2020, dan pada tahun 2023, air benar-benar tidak mengalir lagi.
“Sudah enam kali kami turun ke lokasi tahun ini, hasilnya tetap sama. Saluran lama tidak bisa diperbaiki karena struktur terowongan rusak total. Jadi tahun ini akan dibuatkan saluran baru dari Tembuku, Bangli, menuju Subak Tohpati,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Klungkung, Ida Bagus Gede Juanida memahami keluhan para petani di Subak Tohpati.
"Keinginan warga itu wajar, karena memang menyangkut hak mereka atas air. Secara mekanisme, masalah ini sudah ditindaklanjuti dan saat ini proses rehabilitasi jaringan irigasi sedang berjalan bersama PU Provinsi Bali,” jelas Juanida.
Menurutnya telah terpasang patok oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida dan perbaikan jaringan irigasi akan segera dikerjakan.
"Saat ini sudah dipasang patok, balai sungai akan langsung kerjakan, itu juga akan kami pantau agar benar-benar tuntas dan kebutuhan air terpenuhi," jelasnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.