Berita Klungkung

TERKAIT Kekeringan di Subak Tohpati, Bupati Satria Minta Petani Sabar Tunggu Realisasi Usulan Inpres

TERKAIT Kekeringan di Subak Tohpati, Bupati Satria Minta Petani Sabar Tunggu Realisasi Usulan Inpres

istimewa
Pemda Klungkung dan instansi terkait saat membahas rencana perbaikan saluran irigasi menuju Subak Tohpati, Senin (14/7/2025). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Seluas 25 hektar lahan pertanian di Subak Tohpati, Kecamatan Banjarangkan selama bertahun-tahun mengalami kekeringan.

Setelah saluran irigasi di kawasan tersebut mengalami kerusakan dan tidak kunjung diperbaiki.

Bupati Klungkung Made Satria meminta petani setempat untuk bersabar, menunggu usulan dana inpres yang akan dialokasikan untuk perbaiki saluran irigasi yang rusak sejak tahun 2018.

Baca juga: SELAMAT JALAN Made PM, Keluarga di Karangasem Ungkap Keanehan ini di Pantai Balangan

"Proposal melalui dana inpres sudah kami ajukan, sementara selama proses ini meminta warga untuk bersabar, karena semua butuh proses," ujar Made Satria saat bertemu dengan petani di Subak Tohpati, Senin (14/7/2025).

Made Satria mengatakan, dana yang dibutuhkan cukup besar, penanganan perbaikan saluran irigasi tersebut harus dilakukan secara komprehensif dari hulu ke hilir.

Ini karena saluran irigasi inj melintasi 2 kabupaten serta berhubungan dengan aset bangunan air yang merupakan kewenangan dinas PU provinsi Bali.

Baca juga: VIDEO 2 ASN Buleleng Ngamar Viral, Kini Istri Sah Dilaporkan ke Polisi, WA Bantah Lakukan Perzinahan

"Sesuai visi misi, sudah menjadi komitmen kami untuk mewujudkan swasembada pangan di kabupaten Klungkung. Maka dari itu penanganan rusaknya saluran irigasi ini telah menjadi prioritas utama diawal tahun kepemimpinan saya selaku bupati," tegas Satria.


Menurutnya sejak terowongan salurma irigasj jebol pada 5 tahun lalu, Pemkab Klungkung sudah terus melakukan upaya upaya. Namun dalam perjalanan waktu, sejumlah kendala ditemui sehingga menghambat upaya perbaikan.


Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Made Jati Laksana, Rabu (15/7/2025). Pihaknya menceritakan, pada tahun 2018 penanganan kerusakan saluran irigasi ini direncanakan dari rehab Bendung Slau yang berada diwilayah Kabupaten Bangli.


Namun dalam pelaksanaannya terkendala permasalahan internal. Langkah selanjutnya yang dilakukan yakni melakukan koordinasi dengan BWSBP terkait usulan ke Kementerian PUPR untuk penanganan dengan penggunaan pompa hidrant, guna mengangkat mata air yang berada cukup jauh.


Pada tahun 2020 saat pandemi Covid 19, upaya penanganan dengan pompa juga telah dibahas bersama BWS Bali Penida, seiring waktu suplai air dari hulu juga sudah bisa disuplai dengan terjalinnya komunikasi yang baik antar subak hulu dan hilir. 


Namun pada bulan agustus tahun 2021 dilaporkan jebolnya terowongan dan telah dilakukan perbaikan secara gotong royong dengan penggunaan pipa. Sedangkan untuk penanganan lanjutan dibuatkan usulan.


Lebih lanjut Kadis PUPRPKP menjelaskan, untuk tahun 2025 tepanya pada bulan April telah dilakukan pengusulan melalui aplikasi program P3TGAI, dengan pembuatan akta terebih dahulu.


 Hal ini supaya bisa dilakukan penanganan permanen. Disamping itu pada awal bulan Juli 2025, bersama Dinas PU provinsi dan BWS selaku pelaksana, telah dilakukan komunikasi dengan mengusulkan lokasi saluran tersebut dari Tembuku Bangli sampai Tohpati,Klungkung melalui dana inpres. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved