Berita Tabanan
Pemlaspasan Patung Wisnu Murti Tabanan Tepat di Tilem Sasih Kanem
Proses peresmian sekaligus pemlaspasan akan digelar Jumat 23 Desember 2023 mendatang.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Patung Wisnu Murti di Catus Pata Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan sudah diserahterimakan.
Serah terima ini, yakni dari penerima kontrak, kepada pemberi kontrak selaku PPK yakni Kadis PUPRKP Tabanan, pada 16 Desember lalu.
Proses peresmian sekaligus pemlaspasan akan digelar Jumat 23 Desember 2023 mendatang.
Baca juga: Pantai Pebuahan dan Cupel Paling Kritis, Jembrana Alokasikan Rp100 M Tangani Abrasi
Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Tabanan I Gede Adnyana mengatakan, pemlaspasan ini merupakan rangkaian acara supaya patung Wisnu Murti metaksu.
Acara pemlaspasan dan peresmian akan dihadiri oleh Bupati Kepala OPD Bendesa Adat Kediri, kelian adat dan tokoh masyarakat.
“Peresmian akan dilakukan juga saat pemlaspasan. Pemlaspasan ini, merupakan upacara adat Bali, supaya patung metaksu,” ucapnya Senin 19 Desember 2022.
Baca juga: MDA Jembrana Minta Pemerintah Segera Bentuk Pengelola Krematorium, Tapi Adat Bali Tetap Terjaga!
Rangkaian upacara akan diadakan tepat di hari tilem kanem (enam) atau tawur kanem, yang merupakan hari baik pada kalender Hindu Bali.
Hari itu dipilih untuk meminta keselamatan bagi warga sekeliling atau yang berada di areal Patung Wisnu Murti.
Yakni warga Desa Adat Banjar Anyar dan Desa Adat Kediri.
“Pemlaspasan itu selain metaksu juga meminta keselamatan umat dan kerahayuan untuk warga Desa Adat Kediri dan Desa Adat Banjar anyar. Dan itu tepat di bulan mati kenem atau tawur kenem. Pas tilem ke enam merupakan hari baik,” ungkapnya.
Baca juga: Korban Rumah Ambruk Jembrana Segera Dapat Bantuan, 3 Bulan Menderita Tinggal di Tenda Darurat
Ia menyebut, untuk pemlaspasan hanya dilakukan untuk patung Wisnu Murti saja karena ada mulang dasar waktu pertama kali dibangun.
Sedangkan, untuk pembangunan atau penataan RTH Alit Saputra (taman Bunda Paud) dan taman Bung Karno, tidak.
Dua proyek lain itu, hanya akan dilakukan upacara dewa yadnya Ulab Ambe.
“Dua lokasi itu hanya upacara Ulab Ambe saja karena tidak ada mulang dasar, kalau di patung Wisnu Murti upacara pemelaspasan,” jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa pengerjaan yang selesai ini, dilanjutkan dengan masa pemeliharan selama 6 bulan sesuai kontrak.
Misalnya, tanamannya harus hidup meski sudah lewat 6 bulan, itu berlaku di tiga proyek kegiatan, nantinya untuk perawatan dan pemeliharan juga akan melibatkan OPD terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kebudayaan.
“Jadi seperti pemeliharaan itu akan melibatkan OPD lain,” imbuhnya.
Di bagian lain, Bendesa adat Kediri, Ida Bagus Ketut Arsana mengatakan, hari baik upacara pemelaspasan telah disepakati pada tilem sasih kanem atau tepatnya Jumat (23/12) mendatang.
Di mana rangkaian upacara pemelaspasan yang juga diisi dengan kegiatan mendem pedagingan rencananya akan dipuput Ida Pedanda dari griya Perean, Kediri.
“Sesuai permintaan Bapak Bupati, pemelaspasan digelar jumat tanggal 23 Desember dan akan dilaksanakan sekitar pukul 18.00 wita,"terangnya.
Bendesa Adat Banjar Anyar Kediri, I Made Raka bahwa pemelaspasan yang digelar pada tilem sasih keenam atau Jumat merupakan hari baik.
Hari itu serangkaian dengan upacara nangluk merana saat tilem sasih keenam.
Saat itu, Petapakan Petengen dari Pura Puseh Desa setempat akan melakukan ngider bhuana sewilayah banjar adat banjar Anyar.
Sebelumnya, patung Wisnu Murti itu berkaitan juga dengan proyek relokasi Patung Bung Karno.
Di mana, patung Bung Karno yang direlokasi diganti dengan patung Wisnu Murti.
Dibangunnya kembali patung Wisnu Murti di bundaran Kediri, desa adat Banjar Anyar, merupakan aspirasi masyarakat, yang muncul baik ke eksekutif atau legislatif saat terjun ke lapangan.
Bahkan, aspirasi itu secara legitimasi disampaikan tertulis dibuat oleh adat setempat beserta alasannya.
Patung Bung Karno merupakan proyek bersamaan dengan Patung Wisnu Murti dan RTH Alit Saputra.
Untuk anggaran, Patung Bung Karno memiliki nilai kontrak Rp1,4 Miliar, Wisnu Murti Rp1,1 Miliar dan RTH Alit Saputra 1,9 Miliar lebih.
Untuk masa kerja Patung Bung Karno sekitar 120 hari atau empat bulan. (*)
Berita lainnya di Berita Tabanan