Berita Bangli
Kesulitan Biaya, Anak Pasutri Tuna Netra di Bangli Diberi Bantuan Biaya Kuliah oleh Menteri Sosial
I Dewa Ayu Ratna akhirnya bisa kuliah berkat bantuan Menteri Sosial RI. Orangtuanya yang sehari-harinya buka praktik pijat tuna netra belum sanggup
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - I Dewa Ayu Ratna, remaja berusia 18 tahun ini berharap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan pasca lulus dari bangku SMA. Kendati demikian impiannya itu harus ditahan karena terbentur biaya.
Ditemui Senin (19/12/2022) anak dari pasangan suami istri I Dewa Made Alit dan Ni Nyoman Ariasih itu mengaku ingin kuliah jurusan keperawatan di Denpasar.
Sementara orang tuanya yang sehari-hari buka praktik pijat tuna netra belum memberikan izin, lantaran belum ada biaya. Alhasil ia hanya di rumah saja.
Baca juga: Hilang di Sungai Pengibul Bangli Sejak Rabu, Pencarian Wayan Jangklek Gunakan Upaya Niskala
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarganya hanya mengandalkan hasil dari praktik pijat. Itupun penghasilannya tidak menentu, sebab dalam sepekan sempat melayani satu orang saja.
Kata Dewa Ayu Ratna, orangtuanya tidak mematok harga tertentu sebagai upah jasa pijat, melainkan seikhlasnya.
Kadang orangtuanya mendapatkan upah Rp100 ribu, tapi adapula yang memberikan upah Rp15 ribu. "Apalagi sejak pandemi Covid-19, yang pijat ke sini semakin sedikit," sebutnya.
Baca juga: Usai Pengenalan Alat, Anak-anak TK Negeri Pertiwi Bangli Diajak Keliling Naik Damkar
Karena hal inilah Dewa Ayu Ratna berinisiatif untuk menyisihkan pendapatan orang tuanya saat mendapatkan upah lebih.
Uang tersebut selain dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, juga digunakan untuk kebutuhan sekolah.
"Kalau untuk biaya sekolah sudah terbantu karena dapat beasiswa," ucapnya.
Gayung bersambut saat Menteri Sosial Tri Rismaharini datang berkunjung ke Bangli.
Kedatangan Mensos Risma untuk meninjau bantuan yang diberikan dari Kemensos, berupa rehab bangunan tempat praktik pijat di kediaman Dewa Made Alit di Banjar Sidawa, Desa Tamanbali, Bangli.
Pada kesempatan itu, Desa Made Alit menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Kemensos.
Di hadapan Risma, pria 52 tahun ini juga mengatakan ihwal keinginan anaknya untuk kuliah yang belum bisa dia kabulkan karena terkendala biaya.
Baca juga: 200 Siswi SMP Menari di Jalan Utama Penglipuran Bangli, Simak Beritanya!
"Selain itu juga kemana anak saya tinggal, karena dia maunya kuliah di Denpasar," ucapnya.
Mengenai hal ini, Mensos Risma menegaskan pihaknya akan berupaya membantu untuk biaya perkuliahan Dewa Ayu Ratna.