Berita Bangli

Harga Babi Mulai Merangkak Naik, Sang Putu Adil: Bukan Hanya Jelang Galungan

Jelang akhir tahun para peternak babi lokal mulai sumringah. Pasalnya setelah sempat anjlok, harga babi kini mulai merangkak naik.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
Muhammad Fredey Mercury
Salah satu peternakan babi di wilayah Kecamatan Tembuku. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Jelang akhir tahun para peternak babi lokal mulai sumringah. Pasalnya setelah sempat anjlok, harga babi kini mulai merangkak naik.

Hal tersebut diungkapkan salah satu peternak babi, Sang Putu Adil, Jumat (23/12/2022). Kata dia, harga babi dari awalnya Rp 37 ribu hingga Rp 38 ribu per kilo, kini menjadi Rp 39 ribu hingga Rp 40 ribu per kilo untuk pasar lokal. "Kenaikan ini sudah terjadi sejak dua pekan lalu," ucapnya.

Pria yang juga ketua Gupbi Bangli ini, tidak menampik jika salah satu faktor kenaikan harga babi, dikarenakan menjelang Hari Raya Galungan. Walau demikian ini bukan menjadi satu-satunya faktor kenaikan. "Faktor utamanya lebih dikarenakan kran pengiriman ke luar Bali yang sudah mulai dibuka. Baik pengiriman ke Surabaya hingga Kalimantan. Inilah yang menyebabkan harganya pulih, setelah anjlok beberapa waktu lalu," jelasnya.

Disamping itu, lanjut dia, naiknya harga babi juga terjadi di pasar lokal Bali, karena pengaruh hari raya Natal dan perayaan tahun baru. Bahkan pihaknya memprediksi masih ada potensi kenaikan harga. "Kemungkinan masih bisa naik, tapi tidak lebih di angka Rp 42 ribu per kilo," sebutnya.

Peternak asal Desa Jehem, Kecamatan Tembuku menambahkan, naiknya harga babi diiringi naiknya biaya operasional terutama dari sisi pakan. Ia menyebut beberapa jenis pakan terus harganya cenderung labil, misalnya jagung dan dedak lokal. 

"Kalau saya pribadi pakan babi menggunakan campuran jagung, konsentrat dan dedak. Di mana perbandingannya 50:25:25. Dari tiga jenis campuran pakan ini hanya konsetrat yang stabil. Sedangkan jagung, harganya sekarang Rp 240 ribu per 50 kilo. Sementara dedak, harganya naik Rp 200 hingga Rp 300 per kilo tergantung jenis dedaknya," tandas dia. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved