Turis Australia Terjebak di Bandara

Rayakan Natal dan Tahun Baru, Ribuan Warga Australia Terjebak Antrian Imigrasi di Bandara Ngurah Rai

Merayakan hari libur Natal dan tahun baru, ribuan turis mancanegara asal Australia terjebak antrian imigrasi di Bandara Ngurah Rai Bali

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Ilustrasi Bandara - Rayakan Libur Natal dan Tahun Ribuan Warga Australia Terjebak Antrian Imigrasi di Bandara Ngurah Rai 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Merayakan hari libur Natal dan tahun baru, ribuan turis mancanegara asal Australia terjebak antrian imigrasi di Bandara Ngurah Rai Bali.

Ribuan turis asal Australia ini mengantri untuk imigrasi demi menikmati Bali jelang akhir tahun dan merayakan hari raya natal.

Bukan hanya warga Australia , banyak diantaranya adalah warga dari berbagai negara yang ikut terjebak dalam antrian yang panjang.

Pengunjung dilaporkan menghadapi antrian besar-besaran di imigrasi karena jumlah staf yang sedikit di bagian imigrasi.

Baca juga: Dua Tersangka Pembunuh Gusti Mirah Dilimpahkan ke Kejari Badung Bali

Dikutip dari dailymail.co.uk, Rabu (28/12), disebutkan bahwa  karena membludaknya kedatangan penumpang di terminal kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Jumlah antrian orang dalam pengurusan dokumen pun mengalami lonjakan. Itu terjadi karena jumlah staf yang mengurusi dokumen itu tak sebanding dengan jumlah penumpang yang datang.

Foto-foto yang dimuat dailymail.co.uk menunjukkan antrian panjang turis yang frustrasi menunggu untuk meninggalkan bandara agar mereka dapat merayakan liburan.

Seorang wanita Australia mengatakan, dia menunggu tiga setengah jam di antrian bandara setelah tiba di Ngurah Rai pada pukul 21.35 Wita.

Dia mengklaim antrean di kepabeanan adalah yang terburuk dengan sekitar 2.500 turis menunggu untuk dilayani hanya oleh 10 petugas.

Baca juga: Usai Redup Karena Pandemi, Produsen Terompet di Denpasar Kebanjiran Order Jelang Tahun Baru 2023

Namun, wisatawan yang memesan layanan 'jalur cepat' untuk melewati antrian.

TikToker Australia, Jenny Zhou mengatakan dia hanya menghabiskan 10 menit di dalam Ngurah Rai saat bepergian ke Bali pada bulan Oktober dengan menggunakan pemandu jalur cepat.

"Pihak mereka menemui Anda di depan gerbang saat Anda mendarat," jelas Jenny dalam sebuah videonya.

“Kami menggunakan jasa agen seharga 50 dolar per orang. Mereka mengantarmu langsung ke jalur imigrasi. Ada banyak orang tetapi kami masuk dan keluar dalam 10 menit. “Kami selesai sangat cepat, bagasi kami bahkan belum tiba.”

Zhou mengatakan dia kemudian menunggu hanya setengah jam untuk mengambil bagasinya sebelum pemandu membawanya ke bus antar-jemputnya.

Meskipun harus menunggu cukup lama namun hal ini tidak menghentikan banyak turis Australia untuk datang ke Bali untuk menikmati malam tahun baru dan libur hari raya Natal. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved